Ingin Parlemen Efisien, Bankir Ini Pilih Mundur dari Pencalegan

Selasa, 25 September 2018 - 17:43 WIB
Ingin Parlemen Efisien, Bankir Ini Pilih Mundur dari Pencalegan
Wira Satria Dewo Anggoro Kasih, bankir yang juga bakal calon anggota legislatif memilih mundur pada pencalegan 2019. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Salah seorang bankir yang juga pendiri Asosiasi Bankir Indonesia (ABI) Wira Satria Dewo Anggoro Kasih, mengundurkan diri dari calon anggota legislatif (caleg) DPRD Provinsi Jabar.

Padahal Wira telah ditetapkan dalam daftar caleg tetap (DCT) beberapa hari lalu. Wira mengaku, pengunduran diri itu dilakukan karena dia memiliki idealisme tinggi terhadap visi, misi, dan program partai politik pengusung.

Dia menilai aspirasi yang dibawanya terlalu berat untuk diwujudkan oleh partai. “Selain itu, saya juga ingin lebih fokus terhadap karier,” kata Wira, Selasa (25/9/2018).

Beberapa aspirasi Wira, misalnya, memperjuangkan agar jumlah anggota DPR RI dan DPRD dikaji kembali. Dia mengusulkan anggota dewan dikurangi 70% untuk periode selanjutnya.

“Menurut saya, anggota dewan saat ini terlalu banyak sehingga pemborosan terhadap anggaran dan belum tentu jumlah banyak bisa efektif dalam menjalankan tugas legislatif-nya,” ujar dia.

Wira meminta partai berkomitmen mengusulkan pengurangan anggota dewan, yang tertuang dalam perjanjian dengan rakyat. Itu sebagai wujud bahwa partai tidak gila posisi atau kekuasaan.

“Partai harus berani berkomitmen. Kalau tidak bisa membawa virus positif ke dalam sistem politik, agar kita tidak tertular virus negatif, ya lebih baik mengundurkan diri. Saya akan berjuang kembali di periode selanjutnya dengan membawa dukungan atau suara rakyat lebih banyak,” tutur Wira.

Dia berkeyakinan, jika partai berani menarik seluruh anggota dewan yang tidak bisa membawa perubahan, suara rakyat di pemilu pada 2024, akan mendukung partai tersebut.

Seluruh elemen di negeri ini perlu bersatu dan bekerja membangun Indonesia. Menumbuhkan kepercayaan rakyat kepada parlemen dan dewan perwakilan rakyat, dengan menerapkan aksi konkret, yaitu hilangkan korupsi.

“Kami berjuang keras untuk menghilangkan kesempatan korupsi dengan menerapkan aturan dan pengawasan ketat. Jika tidak ada kesempatan untuk korupsi, tentu yang berniat korupsi pun tidak akan bisa,” ujar dia.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4539 seconds (0.1#10.140)