TMA Situ Lembang Belum Normal, Distribusi Air Tirta Raharja Masih Tersendat

Rabu, 22 Januari 2020 - 22:53 WIB
TMA Situ Lembang Belum Normal, Distribusi Air Tirta Raharja Masih Tersendat
Debit air Situ Lembang belum normal meski telah memasuki musim hujan. Kondisi ini berdampak terhadap belum maksimalnya suplai air bersih ke pelanggan Perumda Air Minum Tirta Raharja. Foto/Dok.Humas Perumda Tirta Raharja
A A A
BANDUNG BARAT - Debit air di Situ Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga kini belum normal meskipun hujan sudah sering turun sejak sebulan terakhir.

Kondisi ini berdampak kepada distribusi air bersih kepada para pelanggan Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja khususnya yang berada di Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.

Manajer Junior Humas Perumda Air Minum Tirta Raharja, Sri Hartati menyebutkan, tinggi muka air (TMA) di Situ Lembang yang normalnya mencapai 7 meter, saat ini masih berada di ketinggian 3 meter.

Hal itu yang pada akhirnya membuat pelayanan kepada pelanggan belum optimal pascakemarau panjang. Padahal pihaknya pun telah melakukan pengerukan sedimentasi di Situ Lembang sebanyak empat kali, sebagai upaya mengoptimalkan debit air.

"Ada sejumlah pelanggan yang menyampaikan keluhannya ke kami karena pasokan air belum normal, tapi memang debit air di sumbernya (Situ Lembang) belum seperti semula. Yang cukup terdampak ke wilayah Cimahi, kalau ke KBB tidak terlalu," terangnya kepada wartawan, Rabu (22/1/2020).

Dia mengatakan, normalnya debit air untuk pelanggan di wilayah pelayanan utara itu 160 liter/detik. Namun saat ini masih fluktuatif atau pada angka 70-80 liter/detik.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya rutin melakukan mobilisasi armada tanki air, rekayasa pendistribusian air kepada pelanggan, dan mengecek khawatir terjadi kebocoran pipa.

"Seperti pada akhir tahun lalu kami juga sempat menyetop untuk sementara pasokan air ke pelanggan di KBB karena pipa kami rusak akibat bencana banjir bandang. Saat itu akibat jalan ambles ada pipa kami yang patah sehingga harus diganti. Makanya kami mohon maaf jika distribusi air sempat terganggu akibat ada perbaikan itu," sambungnya.

Selain menyusutnya air di Situ Lembang, penyebab belum normalnya distribusi air kepada para pelanggan di wilayah utara, diduga karena banyaknya saluran pipa ilegal di mata air Sungai Cijanggel.

Sementara, guna memenuhi pasokan air ke sejumlah wilayah pelayanan khususnya di utara, pihaknya juga secara rutin terus memonitoring terhadap sumber air baku dan mencari sumber air baku yang potensial.

"Prinsip kami adalah mengutamakan pelayanan pelanggan, makanya kalau ada kerusakan pipa kami secepatnya perbaiki. Begitupun kalau ada keluhan seperti dari pelanggan di Kecamatan Cililin akibat adanya kerusakan pompa yang diakibatkan kondisi air baku di Waduk Saguling, kami langsung terjunkan petugas," imbuhnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8562 seconds (0.1#10.140)