Suporter Tewas Dikeroyok, Polisi Klaim Pengamanan Maksimal

Senin, 24 September 2018 - 22:29 WIB
Suporter Tewas Dikeroyok, Polisi Klaim Pengamanan Maksimal
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Foto/SINDONews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Pihak kepolisian menolak disalahkan terkait tewasnya suporter Persija Jakarta yang tewas dikeroyok oknum bobotoh Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage, Kota Bandung, Minggu 23 September 2018. Apalagi jika disebut bahwa faktor penyebab peristiwa itu adalah lemahnya pengamanan di Stadion GBLA.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengklaim, kepolisian dari Polda Jabar dan Polrestabes Bandung telah bekerja maksimal mengamankan laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion GBLA, Minggu (23/9).

Di ring 4, lokasi kejadian pengeroyokan yang menewaskan Haringga, warga Cengkareng, Jakarta Barat itu, kata Truno, dijaga oleh dua Satusan Setingkat Kompi (SSK) sekitar 160-an anggota.

"Namun orang datang ke sana mencapai seratus ribuan. Orang yang punya tiket dan tidak punya tiket, ikut hadir di sana. Fenomena itu kan (seperti) membudaya," kata Trunoyudo, Senin (24/9).

Truno mengemukakan, kapasitas stadion mampu menampung 38.000 penonton. Namun, saat kejadian, selain massa di tribun, banyak juga yang berjejal di luar Stadion GBLA. Sedangkan petugas keamanan dari Polri dan TNI yang diterjunkan hanya 4.000.

Dalam pola pengamanan, ujar Truno, polisi menerapkan empat ring pengamanan. Ring 1 dari lapangan bola sampai shuttle run, ring 2 di tribun, ring 3 di kawasan seperti tempat tiketing, dan ring 4 di sekitar lokasi kejadian yakni Pintu Biru Stadion GBLA.

"Kami memprediksi (kericuhan) ada di dalam ring 3, 2, dan 1. Tetapi justru terjadi di Ring 4, akses masuk sampai parkir. Ini terjadi karena jumlah petugas keamanan tidak sebanding antara petugas keamanan dengan massa yang hadir," ujar dia.

Segala sesuatu, tutur Kabid Humas, dikembalikan pertama kepada infrastruktur. Dengan jumlah massa yang terlalu banyak, kapastias stadion tidak memadai, baik akses maupun infrastruktur untuk perlombaan. Kedua, soal kesadaran bersama dalam menjaga ketertiban keamanan tidak bisa diserahkan ke aparat.

Apalagi, jauh-jauh hari polisi sudah mengimbau agar tidak ada suporter Persija Jakarta yang hadir di pertandingan tersebut. Kepolisian sudah mengimbau agar tidak ada suporter Persija menonton. "Kedua, ada beberapa peserta official yang kami kawal," tutur Truno.

Dia mengungkapkan, Polda Jabar turut prihatin dan berduka atas meninggalnya Haringga Sirila. "Penyebar video penganiayaan sadis terhadap korban akan kami usut karena terkait perbuatan pidana dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik," pungkas Trunoyudo.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3724 seconds (0.1#10.140)