ARS University Dorong Mahasiswa Miliki Kecakapan Digital Multimedia

Rabu, 22 Januari 2020 - 08:57 WIB
ARS University Dorong Mahasiswa Miliki Kecakapan Digital Multimedia
Jay Subyakto saat menjadi pembicara Sharing Season Content Creator Film Documentary bagi mahasiswa ARS University. SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Adirajasa Reswara Sanjaya (ARS) University terus mendorong mahasiswanya memiliki kecakapan bidang multimedia, khususnya konten digital. Bidang keahlian ini dinilai memiliki prospek cukup bagus, di tengah era revolusi industri 4.0.

Rektor ARS University Purwadhi mengatakan, pihaknya terus mendorong mahasiswanya memiliki keahlian dan kecakapan di bidang konten digital, seperti produksi film dokumenter. Kecakapan ini, menjadi bagian dari program studi yang diajarkan Fakultas Komunikasi dan Desain ARS University di Bandung.

"Profesi membuat film dokumenter adalah bidang yang memiliki masa depan tapi belum banyak dipahami. Kami menilai, ini adalah kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa. Kalau ditekuni dengan baik, akan bernilai ekonomi," katanya.

Menurut Purwadhi, salah satu cara meningkatkan kemampuan mahasiswa memproduksi konten digital film dokumenter adalah rutin menggelar acara sharing session di luar jadwal kuliah. Acara tersebut menghadirkan pembicara profesional.

Terakhir, ARS University menggelar Sharing Season Content Creator Film Documentary di 150 Cafe & Resto, Jalan Sulaksana, Kota Bandung, Selasa (21/1/2020). Acara diikuti mahasiswa semester 3 dan 5 ARS University sejak sore hingga malam hari. Acara menghadirkan Jay Subyakto pegiat film dokumenter dan Narasena Iman sebagai pegiat konten kreator.

"Kecakapan memproduksi film dokumenter adalah perpaduan antara soft dan hard skill. Harapan kami, ini membantu mahasiswa mengetahui bagaimana membuat film dokumenter, menambah keyakinan mahasiswa atas profesi ini," imbuhnya. (Baca juga; Resmi Dilantik, Ini Rencana Pengembangan Rektor Perempuan Pertama ITB )

Dekan Fakultas Komunikasi dan Desain (FKD) ARS University Dasrun Hidayat mengatakan, acara ini merupakan kegiatan rutin FKD. Tujuannya, meningkatkan pemahaman mahasiswa membuat konten digital. Sehingga, mahasiswa tidak hanya menguasai teori, tapi mendapat ilmu dari para praktisi yang memiliki pengalaman internasional.

"Ini bagian dari kurikulum kami, di mana kami menekankan pada bagaimana membuat internet conten creator. Seperti film televisi, digital multimedia, dan lainnya. Mengacu pada perkembangan teknologi digital, kami ARS University ingin unggul dari sisi digital preuner," bebernya.

Menurut dia, secara teori mahasiswa telah menguasai cara membuat film dokumenter. Namun mereka perlu meningkatkan pemahaman dari praktisi yang telah lama berkecimpung di dunia nyata. "Output-nya, kami berharap mahasiswa bisa membuat film dokumenter, dan ikut berbagai kompetisi. Mereka menerapkan skill ini dan memproduksi untuk dikompetisikan. Beberapa mahasiswa kami sudah dapat penghargaan dan mesti terus dipertahankan," imbuhnya.

Dalam paparannya, Jay Subyakto mengatakan, tantangan memproduksi film dokumenter adalah membuat konten faktual. Membuat film dokumenter harus dilandasi riset dan data sejarah, karena menyangkut kebenaran yang terjadi.

Tantangan lainnya, kendati dibuat dengan biaya tinggi, namun peminat film dokumenter di dalam negeri masih rendah. Berbeda dengan beberapa negara seperti warga Australia, yang menaruh minat besar pada film dokumenter.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5502 seconds (0.1#10.140)