Korban Banjir dan Longsor Bogor Ikut Trauma Healing Polda Jabar
A
A
A
BOGOR - Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Jabar menggelar kegiatan dukungan kesehatan mental dan psikososial atau trauma healing bagi korban bencana banjir dan longsor di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Senin (20/1/2020).
Kegiatan yang diikuti 200 orang, terdiri atas 83 anak-anak dan 117 dewasa tersebut berlangsung di tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor dan SDN 01 Desa Harkat Jaya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, kegiatan trauma healing dipimpin oleh Kompol Cristofel JWJ. "Dalam pelaksanaan kegiatan, personel melakukan tehnik wawancara lisan, tertulis, pemeriksaan psikologi dengan alat ukur klinis, intervensi psikologis dengan hipnoterapi dan observasi," kata Erlangga.
Selain itu, ujar dia, kegiatan trauma healing itu juga menggunakan teknik supporting dan proses relaksasi untuk meminimalisasi kecemasan dan trauma yang dialami korban akibat bencana alam.
"Teknik supporting dan relaksasi dilaksanakan sebagai langkah awal guna mencegah efek trauma pada anak, perempuan, dan orang tua korban bencana alam," ujar Kabid Humas.
Umumnya, tutur Erlangga, korban bencana mengalami kecemasan dan kekhawatiran. Karena itu, personel Biro SDM Polda Jabar membentuk skema positif tentang alam sekitar dan kecintaan akan diri agar menjadi duta lingkungan di rumah masing-masing.
"Personel membangun pola pikir positif akan lingkungan, kesigapan diri, menurunkan kecemasan, belajar melangkah di wilayah yang akan ditinggali nanti," pungkas Erlangga.
Kegiatan yang diikuti 200 orang, terdiri atas 83 anak-anak dan 117 dewasa tersebut berlangsung di tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor dan SDN 01 Desa Harkat Jaya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, kegiatan trauma healing dipimpin oleh Kompol Cristofel JWJ. "Dalam pelaksanaan kegiatan, personel melakukan tehnik wawancara lisan, tertulis, pemeriksaan psikologi dengan alat ukur klinis, intervensi psikologis dengan hipnoterapi dan observasi," kata Erlangga.
Selain itu, ujar dia, kegiatan trauma healing itu juga menggunakan teknik supporting dan proses relaksasi untuk meminimalisasi kecemasan dan trauma yang dialami korban akibat bencana alam.
"Teknik supporting dan relaksasi dilaksanakan sebagai langkah awal guna mencegah efek trauma pada anak, perempuan, dan orang tua korban bencana alam," ujar Kabid Humas.
Umumnya, tutur Erlangga, korban bencana mengalami kecemasan dan kekhawatiran. Karena itu, personel Biro SDM Polda Jabar membentuk skema positif tentang alam sekitar dan kecintaan akan diri agar menjadi duta lingkungan di rumah masing-masing.
"Personel membangun pola pikir positif akan lingkungan, kesigapan diri, menurunkan kecemasan, belajar melangkah di wilayah yang akan ditinggali nanti," pungkas Erlangga.
(awd)