Miss Indonesia Alya Nurshabrina Datangi Kampung Sentak Dulang, Ini Kegiatannya

Senin, 24 September 2018 - 16:01 WIB
Miss Indonesia Alya Nurshabrina Datangi Kampung Sentak Dulang, Ini Kegiatannya
Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina saat berkunjung ke Kampung Sentak Dulang, RT 4 RW 12, Desa Mekar Manik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (24/9/2018). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Putri kecantikan selama ini hanya identik dengan kegiatan tertentu yang cenderung bersih dan megah. Tetapi tidak demikian dengan Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina. Di tengah kesibukannya, Alya meluangkan waktu berinteraksi dengan warga kampung.

Tak hanya itu, Alya mengajari mereka memasak, mengolah hasil pertanian agar bernilai jual. Bahkan, Alya mengajak warga mengecat tempat mandi cuci kakus (MCK) komunal.

Semua aktivitas itu dilakukan Alya di Kampung Sentak Dulang, RT 4 RW 12, Desa Mekar Manik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (24/9/2018). Kehadiran Alya dalam rangka Beauty with a Purpose Miss Indonesia.

"Sebenarnya saya sudah sering ke kampung ini, sejak akhir Juli lalu. Kalau sebelumnya saya edukasi tanaman sorgum, hanjeli, dan lainnya, sekarang hanya dengan ibu-ibu berbagi ilmu cara mengolahnya. Harapannya, tidak cuman dimakan sendiri, tapi juga bisa diolah di Pasar Wisata Batu Templek," beber Alya.
Miss Indonesia Alya Nurshabrina Datangi Kampung Sentak Dulang, Ini Kegiatannya

Menurut wanita kelahiran 21 Januari 1996 ini, target akhir dari kegiatan tersebut adalah mempersiapkan kampung wisata menuju sustainable tourism. Di Indonesia, kata dia, banyak tempat wisata namun masyarakatnya belum banyak terlibat pada kegiatan kepariwisataan.

"Kami bangun agar lingkungan sekitar bisa mengolah hasil tani dan dijual, sehingga ada lapangan kerja bagi warga sekitar yang mayoritas bertani," beber Alya yang kala itu mengenakan kaus kuning.

Dipilihnya Kampung Sentak Dulang setelah survei yang dilakukan menunjukkan bahwa warga desa memiliki persoalan air dan ekonomi. Selama ini mereka tidak terhubung jaringan air bersih. Kondisi itu menyebabkan warga hanya sibuk mengurusi air.

"Kami buatkan aliran air. Sebelumnya ada 100 rumah yang tidak terhubung air bersih. Setelah ada air, kita pecahkan masalah sanitasi. Kita bikin juga MCK komunal, sehingga tidak kotori sungai lagi. Respons warga positif karena tidak perlu jauh mencari air," jelasnya.

Dia berharap, setelah persoalan air terselesaikan, warga akan fokus memperbaiki ekonominya. Mereka bisa memanfaatkan Pasar Wisata Batu Templek untuk menjual hasil olahan atau tani.

Salah seorang warga, Ekarsa, mengaku bersyukur atas bantuan Alya dan MNC Group sehingga kampungnya memiliki saluran air dan MCK. Awalnya, untuk mencari air dia harus berjalan ratusan kilometer. "Sekarang kami sudah dibangunkan jaringan air menggunakan pipa sejauh 3 km. Ini sangat membantu dan berarti bagi kami," kata dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9311 seconds (0.1#10.140)