Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Jangan Satu Pasangan Calon Lagi

Senin, 20 Januari 2020 - 15:17 WIB
Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Jangan Satu Pasangan Calon Lagi
Dr Erlan Suwarlan. SINDOnews/Jani Noor
A A A
TASIKMALAYA - Pemerhati Politik Tasikmalaya, Dr Erlan Suwarlan berharap Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2020 tidak diikuti satu Pasangan Calon (Paslon) lagi seperti saat Pilkada 2015.

Sebab, Pilkada dengan satu pasangan calon tidak merepresentasikan aspirasi murni masyarakat yang dapat ditafsirkan "olahan" elite Partai Politik.

"Dulu kan gitu (Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2015) terjadi calon tunggal. Masyarakat dipaksa memilih satu pasangan calon. Jika begitu, demokrasi stagnan," kata Erlan, Senin (20/1/2020).

Menurut Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh ini pengalaman satu pasangan calon juga menegaskan terjadinya oligarki partai di Kabupaten Tasikmalaya. Untuk itu Pilkada 2020 bukan sekadar memilih, melainkan kontestasi gagasan dalam memajukan daerah.

"Termasuk kelompok masyarakat atau siapa pun, perlu mencegah hal tersebt terjadi guna menghadirkan alternatif pilihan terbaik. Sudah tak musim lagi partai gamang dalam menentukan siapa calon yang diusung," ujar Erlan.

Untuk itu, partai yang secara aturan bisa maju sendiri, diharapkan berani untuk majulah. Sebab, pilkada bukan melulu bicara soal menang kalah tapi tradisi yang perlu dibangun agar kepercayaan masyarakat terhadap partai tidak terus menurun.

"Partai pun harus berani membuka diri melakukan konvensi memberi ruang dari luar parpol sehingga bersikap adil terhadap kader maupun non kader," ucapnya, seraya menegaskan meski akhir penentuan calon yang diusung diputuskan DPP Parpol.

Erlan pun memberi semangat kepada Calon Perseorangan tidak merasa menjadi calon kelas dua atau seolah pelengkap. Namun, harus menunjukkan kemampuan kelasnya sebagai alternatif pilihan terbaik diluar parpol atau gabungan parpol.

Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2020 akan melakukan pemungutan suara pada 23 September 2020. Dimulai dengan masa Pendaftaran pasangan calon pada 16 Juni 2020.

Pantauan SINDOnews beberapa orang sudah menyatakan diri akan mencalonkan yakni Petahana Bupati Ade Sugianto, Istri Wakil Gubernur Jawa Barat Lina Ruzhanul Ulum, birokrat Iwan Saputra, pengusaha dari Mayasari Grup Azis Rismaya Mahfud, serta dari unsur Pesantren seperti KH Didi Abdul Hadi, KH Iip Miftahul Faoz dan sejumlah tokoh yang mengambil jalur independen.

Sementara saat Pilkada 2015 hanya diikuti satu pasangan calon yakni Uu Ruzhanul Ulum yang berpasangan dengan Ade Sugianto yang berhadapan dengan kertas kosong. (Baca juga; Rama Pratama Siap Maju Pilkada Depok )
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4823 seconds (0.1#10.140)