Kronologi Pengeroyokan di GBLA yang Tewaskan Suporter Persija

Senin, 24 September 2018 - 13:50 WIB
Kronologi Pengeroyokan di GBLA yang Tewaskan Suporter Persija
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana Marzuki menunjukkan barang bukti terkait kasus pengeroyokan yang menewaskan suporter Persija Jakarta Haringga S. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung mendapatkan fakta sebelum Haringga S (23) tewas dianiaya sejumlah oknum Bobotoh di area parkir gerbang biru Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage, Kota Bandung, Minggu 23 September 2018.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana Marzuki mengatakan, sebelum peristiwa tragis penganiayaan yang menyebabkan Haringga meninggal dunia, korban seorang diri datang dari Jakarta ke Bandung untuk menonton pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion GBLA Kota Bandung.

Sesampainya di Bandung, kata Yoris, korban dijemput oleh rekannya. Kemudian keduanya berangkat bersama menggunakan sepeda motor. Nahas, di stadion, dia terkena sweeping kartu tanda penduduk (KTP) yang dilakukan oleh sejumlah Bobotoh. Dari situ diketahui korban merupakan warga Cengkareng, Jakarta Barat.

Kemudian, kata Yoris, para oknum Bobotoh yang melakukan sweeping meneriakkan kata-kata The Jak dan menunjuk ke korban. Korban pun lari dan berusaha menyelamatkan diri. Namun, massa terus mengejar dan akhirnya Haringga jadi bulan-bulanan kelompok Bobotoh. Padahal saat kejadian, korban tak mengenakan atribut suporter apa pun.

"Korban langsung dikeroyok, hingga akhirnya korban meninggal di lokasi kejadian. Anggota bergerak cepat melakukan penyelidikan dan mengamankan 16 orang. Delapan orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Yoris di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin (24/9/2018).

Kasatrekrim memastikan, pihaknya akan mengejar pelaku sweeping KTP di depan Stadion GBLA. "Untuk pelaku yang sweeping KTP masih kami kejar. Kami akan mendalami video amatir dan CCTV sebelum dan saat pengeroyokan terjadi," ujar Yoris.

"Dalam kesempatan ini, kami menyatakan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Semoga arwah almarhum diterima Allah SWT. Untuk keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," pungkas dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1437 seconds (0.1#10.140)