Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Disperindag KBB Usulkan Solusi Lain

Senin, 20 Januari 2020 - 14:29 WIB
Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Disperindag KBB Usulkan Solusi Lain
Terkait rencana pencabutan subsidi elpiji 3 kg, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), KBB, Ricky Riadi mengusulkan, sebaiknya dilakukan penjualandengan sistem tertutup. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Terkait rencana pencabutan subsidi elpiji 3 kg, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kabupaten Bandung Barat , Ricky Riadi menyebutkan, belum mendapatkan sosialisasi dari provinsi ataupun pemerintah pusat. Kalaupun kebijakan itu benar-benar dilakukan, pihaknya mengusulkan sebaiknya dilakukan penjualan elpiji 3 kg dengan sistem tertutup.

Misalnya warga yang benar-benar kurang mampu didata, lalu mereka diberi kartu transaksi atau alat yang hanya bisa dipakai untuk keperluan membeli elpiji 3 kg. Sehingga hal tersebut diyakini bisa tepat sasaran dan menutup ruang bagi masyarakat mampu untuk memakai elpiji bersubsidi.

"Saya kira dengan sistem tertutup itu pemakai elpiji 3 kg bisa lebih tepat sasaran. Atau bisa dikombinasikan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) yang setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan saldo yang hanya bisa dibelanjakan di e-warong atau warung gotong royong elektronik. Tinggal item kebutuhannya saja ditambah dengan memasukan komoditas elpiji 3 kg," kata Ricky, Senin (20/1/2020).

Saat ini di KBB terdapat 28 agen penyalur elpiji dan 653 pangkalan yang tersebar di 16 kecamatan. Berdasarkan data hingga Agustus 2019 tercatat total KBB mendapatkan pengiriman elpiji 3 kg sebanyak 9.459.120 tabung atau jika dirata-ratakan dikirim 1,2 juta tabung/bulan. (Baca juga; Bupati KBB Tolak Kebijakan Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg )

Sementara itu, seorang warga Kampung Kiarapayung, Kecamatan Ngamprah, Nenden (51) meminta subsidi elpiji 3 kg tidak dicabut. Dia khawatir masyarakat kecil akan semakin kesulitan, karena belum tentu program penggantinya tepat sasaran ke warga kurang mampu.

Apalagi nanti kalau warga harus membeli elpiji 3 kg seharga Rp35.000/tabung dari yang sekarang hanya Rp24.000/tabung pasti akan keberatan. "Kalau subsidi dihilangkan masyarakat pasti keberatan. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana elpiji 3 kg ini tepat sasaran," keluhnya.

Ddiketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mencabut subsidi elpiji 3 kg pada awal semester II 2020. Alasan pencabutan itu karena penyaluran subsidi selama ini banyak tidak tepat sasaran, sehingga elpiji 3 kg masih dinikmati oleh masyarakat yang mampu.

Sebagai gantinya, pemerintah akan memberi bantuan dana tunai atau kompensasi uang langsung kepada masyarakat miskin. Ketika pencabutan subsidi elpiji 3 kg dilakukan, maka harga di pasaran untuk gas ini adalah sekitar Rp35.000/tabung.

Sepanjan tahun 2019, pemerintah total mengeluarkan subsidi energi sebesar Rp135 triliun dengan rincian Rp85,7 triliun berasal dari BBM/LPG. Besaran subsidi tersebut lebih rendah dibandingkan pada tahun 2018 yang mencapai angka sebesar Rp153,5 triliun dengan rincian Rp97 triliun untuk BBM/LPG.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2982 seconds (0.1#10.140)