2.000 Mahasiswa Baru Unjani Digembleng Pendidikan Agama dan Karakter

Minggu, 19 Januari 2020 - 18:29 WIB
2.000 Mahasiswa Baru Unjani Digembleng Pendidikan Agama dan Karakter
Rektor Unjani Witjaksono memaparkan pendidikan karakter dan agama di hadapan 2.000 mahasiswa baru sebagai implementasi nilai-nilai ke-achmadyani-an di Gedung Sasana Krida Unjani, Minggu (29/1/2020). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Mahasiswa baru Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi mendapatkan pembekalandalam Program Pembinaan Agama dan Karakter (PPAK) di Gedung Sasana Krida Unjani, Minggu (29/1/2020).

Pemateri dalam kegiatan yang diikuti oleh 2.000 mahasiswa ini, Rektor Unjani Witjaksono dan dokter inspiratif alumni Fakultas Kedokteran Unjani dr Yusuf Nugraha yang memperbolehkan pasiennya berobat dengan membayar 10 botol air mineral.

"Adanya kegiatan pembinaan agama dan karakter ini menunjukkan jika Unjani tidak hanya mengedepankan kemampuan akademik para lulusannya. Tapi juga memperhatikan nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan dan ahlak yang baik," kata dr Yusuf saat ditemui seusai kegiatan.

Dia menilai pembentukan karakter mahasiswa sejak dini bisa membuat iklim belajar di kampus menjadi positif. Hal itu diharapkan dapat menular saat mahasiswa lulus dan hidup di masyarakat dengan membawa kemaslahatan. Bimbingan dari dosen pendidik dan juga lingkungan menjadi aspek penunjang dalam pembentukan karakter tersebut.

Menurutnya, mahasiswa harus memiliki keteguhan dalam bersikap, integritas, inisiatif, dan motivasi kuat baik ketika bergaul di dalam maupun di luar kampus.

Selain itu, kelebihan yang dimiliki Unjani adalah nilai-nilai ke-Achmad Yani-an yang dikemas dalam istilah KICK yaitu Keen, Integrity and Intiative, Courage and Creativity serta Knowledge. Itu menjadi dasar bagaimana pondasi keilmuan dan karakter ditanamkan secara komprehensif.

"Unjani ingin meluluskan alumni yang masagi, artinya keilmuan, agama, dan ahlaknya juga baik. Melalui KICK ini, saya yakin hal tersebut bisa diterapkan di kalangan mahasiswa," ujar dia.

Rektor Unjani Witjaksono mengatakan, KICK adalah sebuah resep, sementara pendidikan di kampus adalah proses memasaknya. Melalui pola itu maka keinginan kampus adalah ketika mahasiswa Unjani lulus, maka dia harus menjadi individu yang unggul dalam akademik, memiliki keberanian, dan kehidupan religi serta ahlak yang baik. Oleh sebab itu pembinaan seperti ini harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa.

"Tekun, integritas tinggi, inisiasif, memiliki keberanian, dan ilmu pengetahuan, adalah suatu kesatuan dalam tatanan nilai-nilai kampus yang diimplementasikan di Unjani. Makanya saya ingin para mahasiswa ini bisa sukses dan dapat meraih cita-citanya dengan cara terhormat," tutur Witjaksono.

Dia mencontohkan, dr Yusuf Nugraha yang menjadi pemateri dalam kegiatan ini memiliki keikhlasan luar biasa dalam mengobati pasiennya. Ditempa dengan latar belakang keluarga dan riwayat hidup yang baik, dia bisa menjadi pribadi bermanfaat bagi masyarakat.

Rektor sangat mengapresiasi dr Yusuf Nugraha ikhlas ketika pasiennya membayar dengan hanya membeli air mineral. Bahkan Witjaksono mendukung dr Yusuf mendapatkan penghargaan atas dedikasinya tersebut.

"Kalau perlu (dr Yusuf) dapat nobel, dan itu akan saya dukung. Semoga ini menjadi inspirasi dari 2.200 mahasiswa baru Unjani yang mengikuti pembekalan ini selama dua minggu dan puncaknya hari ini dengan didampingi para pemateri dan para ustaz," pungkasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1003 seconds (0.1#10.140)