Libatkan Korlantas, Polisi Olah TKP Kecelakaan Bus Purnamasari

Minggu, 19 Januari 2020 - 15:14 WIB
Libatkan Korlantas, Polisi Olah TKP Kecelakaan Bus Purnamasari
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi didampingi Dirlantas Kombes Pol Eddy Djuanedi meninjau lokasi kecelakaan bus pariwisata terguling di Ciater. Foto/Humas Polda Jabar
A A A
SUBANG - Pihak kepolisian menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tunggal yang dialami Bus Purnamasari di Turunan Palasari, Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan, olah TKP digelar untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tunggal yang mengakibatkan delapan orang korban meninggal dunia itu.

Eddy melanjutkan, pihaknya melibatkan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk melakukan olah TKP itu. Menurut dia, olah TKP yang dimulai Minggu (19/1/2020) pagi itu menggunakan metode Traffic Accident Analysis.

"Metode ini merupakan suatu metode yang sesuai dengan SOP (standard operational procedure) dalam penanganan kecelakaan dan penyebab kecelakaan akan mudah diketahui," ujarnya.

Diketahui, bus bernomor polisi E 7508 W itu membawa 58 orang penumpang kader Posyandu KelurahanBojong Pondok Terong (Bopenter), Kota Depok. Berdasarkan dugaan sementara, polisi menyebut, kecelakaan akibat bus tak terkendali saat melintas di jalan yang menurun. Akibatnya, bus terguling di bahu jalan di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.

Dalam kecelakaan nahas tersebut, dilaporkan delapan orang meninggal dunia, 28 luka berat, dan 23 orang luka ringan. Para korban baru pulang berwisata dari Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu. Depalan korban yang meninggal dunia terdiri dari tujuh perempuan dan seorang laki-laki yang merupakan sopir bus.

Sementara itu, iring-iringan ambulans telah membawa pulang puluhan korban penumpang bus nahas tersebut dari RSUD Ciereng Subang menuju kampung halaman para korban di Kota Depok.

"Korban yang dibawa hari ini merupakan korban meninggal dunia dan luka berat, sedangkan luka ringan sudah diperbolehkan pulang sejak semalam," kata Direktur RSUD Ciereng, drg Agus.

Menurut drg. Agus, pihaknya menyiapkan 19 ambulans, sementara sisanya sisanya disiapkan oleh Pemkot Depok. "Kami diminta Pak Bupati untuk membantu para korban, termasuk dibuatkan surat jaminan biaya perawatan bagi keperluan jaminan Jasa Raharja mereka," ujarnya.
(abs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2726 seconds (0.1#10.140)