Pemprov Jabar Siapkan Aplikasi Konsultasi Masalah Kesehatan ADA

Sabtu, 18 Januari 2020 - 20:17 WIB
Pemprov Jabar Siapkan Aplikasi Konsultasi Masalah Kesehatan ADA
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan sambutan dalam Seminar Kesehatan Nasional Promosi Kesehatan di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (18/1/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Guna memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, Pemprov Jabar kini tengah menyiapkan sebuah aplikasi konsultasi masalah kesehatan bernama ADA.

Hal itu mengemuka dalam Seminar Kesehatan Nasional Promosi Kesehatan dengan tema "Preparing Golden Period for Healthy Generation in The 4.0 Era" di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (18/1/2020).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, lewat aplikasi ADA, masyarakat Jabar nantinya dapat berkonsultasi tentang masalah kesehatan yang dialaminya secara online.

"Kita akan testing 4.0 untuk kesehatan, yaitu aplikasi tanya-jawab bagi orang yang sakit. Namanya ADA," ungkap Gubernur.

Menurut Gubernur yang akrab disapa Emil itu, Aplikasi ADA kini masih dalam tahap penyempurnaan, khususnya dalam hal konversi bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

"Ke depannya kami konversi juga ke bahasa Sunda karena orang sakit di kampung kadang-kadang susah bercerita dalam bahasa Indonesia," ucapnya.

"Misalkan, dalam aplikasi ADA ini warga bertanya keluhan kesehatannya, kemudian aplikasinya menjawab, apa yang anda rasakan, sakit kepala, nanti aplikasinya nanya lagi kiri atau kanan, terus sampai akhirnya aplikasi ini akan menjawab sakitnya apa dan obat yang disarankan," sambung Emil memaparkan.

Emil berharap, konsep yang sudah diterapkan di sejumlah negara maju tersebut akan memudahkan masyarakat dalam menerima layanan kesehatan. Dia pun menyatakan, aplikasi ADA menjadi inovasi lainnya yang digulirkan Pemprov Jabar, khususnya di bidang kesehatan.

"Sampai suatu hari konsep yang sudah ada di negara maju ini membuat orang tidak perlu harus ke dokter karena seringkali kekurangan pengetahuan dasar membuat kita dikit-dikit ke dokter," katanya.

Emil menambahkan, kehadiran aplikasi ADA pun diyakininya dapat mengurangi beban Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang selama ini mengalami defisit anggaran hingga takhirnya berdampak pada kenaikan iuran.

"Saya kira ini akan mengurangi beban BPJS kesehatan yang selama ini jebol dan menjadi masalah sampai harus dinaikkan anggarannya karena setelah diamati, sedikit-sedikit ke RS, akhirnya antreannya banyak," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4947 seconds (0.1#10.140)