Dongkrak Ekspor Pertanian, Petani Muda di Garut Dilatih Budi Daya Jeruk

Sabtu, 18 Januari 2020 - 18:17 WIB
Dongkrak Ekspor Pertanian, Petani Muda di Garut Dilatih Budi Daya Jeruk
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Siti Munifah saat pelatihan pengembangan komoditas jeruk, kepada petani milenial di Garut, Sabtu (18/1/2020). Foto/Dok.Humas BBPP Lembang
A A A
BANDUNG - Sebanyak 60 petani milenial dari sembilan kecamatan di Kabupaten Garut, mengikuti pelatihan pengembangan komoditas jeruk, strategi serta kebijakan pascapanen, dan juga pengolahannya.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kemal Mahfud di Epitilu Agro Farm, Cikajang, Garut, dan dihadiri Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Siti Munifah, Sabtu (18/1/2020).

Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Siti Munifah mengatakan, tahun 2020 direncanakan menjadi tahun pengembangan komoditas-komoditas perkebunan strategis.

Hal itu seiring target dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui program “Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks)” yang berharap dapat meningkatkan ekspor pertanian hingga tiga kali lipat.

“Sesuai arahan dari Pa Menteri, bahwa Kementerian Pertanian ingin mengajak seluruh komponen bangsa untuk bisa menjaga ketahanan pangan bagi 267 juta jiwa. Melalui BBPP Lembang sebagai UPT BPPSDMP, Kementerian Pertanian, yang salah satu tugasnya memberikan pelatihan ke aparatur ataupun petani, diharapkan target itu bisa tercapai," kata Siti dalam press release yang diterima SINDOnews, Sabtu (18/1/2020).

Kegiatan bertema “Energizing and Inspiring Millenial Agripreneurs” ini menurut Siti berarti, petani milenial akan dibentuk jadi pengusaha milenial, dan petani harus sejahtera. Dirinya menyarankan kepada petani peserta pelatihan untuk bisa membuat kelompok kecil agar bisa dekat dengan akses perbankan dan bisa membentuk korporasi.

Program ini juga bersinergi dengan program duta petani milenial Kementerian Pertanian, melalui Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beny Yoga Santika menerangkan, petani yang maju tidak terpaku kepada luas lahan. Tapi bagaimana dengan lahan 1.000 meter persegi pun, bisa bertani dan menjadi sukses.

Petani harus mandiri dan mengembangkan kreativitas, termasuk membuka akses jaringan ke lembaga keuangan untuk mendaptkan bantuan permodalan.

"Pertanian modern adalah keharusan untuk efisiensi. Maka mari tumbuhkan dunia pertanian khususnya di Garut, dengan kekuatan bersama untuk maju dan sukses,” ucapnya.

Pelaksanaan pelatihan teknis tematik di P4S dilaksanakan selama tiga hari dari 17-19 Januari 2020, di Epitilu Agro Farm, Cikajang, Kabupaten Garut. Peserta pelatihan memperoleh materi secara klasikal dan praktik lapangan mengenai komoditas jeruk.

Serta menumbuhkembangkan minat generasi muda terhadap pertanian melalui Garut Edufarm Center dan upaya regenerasi petani di era Industri 4.0.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8065 seconds (0.1#10.140)