Dampak Cuaca Buruk, Harga Cabai di Indramayu Rp100 Ribu per Kg

Sabtu, 18 Januari 2020 - 14:08 WIB
Dampak Cuaca Buruk, Harga Cabai di Indramayu Rp100 Ribu per Kg
Pedagang di Pasar Terisi. Satu pekan terakhir harga cabai melambung akibat cuaca buruk. Foto/INEWSTV/Toiskandar
A A A
INDRAMAYU - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Indramayu meranggak naik. Seperti harga cabai rawit setan saat ini dijual dengan harga Rp100 ribu per kilogram (kg).

Kenaikan harga cabai tersebut diduga dipicu oleh cuaca buruk yang mengakibatkan petani mengalami gagal panen karena tanaman mereka terendam banjir. Sehingga berdampak terhadap pasokan cabai di pasar menipis.

Pantauan di di Pasar Terisi, Kabupaten Indramayu, Sabtu (18/1/2020) pagi, harga cabai melonjak tinggi terjadi selama sepekan terakhir.

"Harga cabai rawit setan sempe Rp100 ribu per kg. Padahal harga normal hanya Rp40 ribu rupiah. Sedangkan harga cabai rawit yang lain, semula Rp25 ribu per kg, kini menjadi Rp35 ribu," kata Susiawati, pedagang di Pasar Terisi.

Sodikin, pedagang di Pasar Terisi mengatakan, cabai merah yang sebelumnya Rp30 ribu per kg, kini melonjak menjadi Rp50 ribu per kilo.

"Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lain, seperti kentang dan tomat yang naik Rp5 ribu per kg," kata Sodikin.

Menurut Sodikin, kenaikan harga ini tak hanya dikeluhkan oleh pembeli, tetapi juga pedagang. Karena, jumlah pembeli menurun sejak harga cabai dan komidatas lainnya melambung.

"Pembeli mengurangi pembelanjaan mereka. Biasa beli satu kilo, sekarang cuma bisa beli setengah kilo," ujar Sodikin.

Susiawati dan Sodikin berharap pemerintah turun tangan menstabilkan harga cabai yang kian melambung tinggi di pasaran. Mereka khawatir harga cabai terus naik hingga mendekati imlek mendatang akan melemahkan daya beli konsumen yang berdampak terhadap omset pedagang.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3856 seconds (0.1#10.140)