Pemerintah Pusat Target Banjir Cekungan Bandung Terkendali Tahun Ini

Jum'at, 17 Januari 2020 - 00:35 WIB
Pemerintah Pusat Target Banjir Cekungan Bandung Terkendali Tahun Ini
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memaparkan rencana aksi penanggulangan banjir di Jabar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (16/1/2020). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahu membahu mengatasi persoalan banjir di kawasan Cekungan Bandung yang ditargetkan bakal lebih terkendali pada 2020 ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan, pembangunan sejumlah fasilitas pengendali banjir di wilayah Cekungan Bandung rampung tahun ini, sehingga banjir yang kerap melanda wilayah Cekungan Bandung dapat lebih terkendali.

"Saya ingin tahun 2020 ini banjir di cekungan Bandung bisa dikendalikan dan lebih baik karena saya harus memfokuskan ke hilir, seperti Karawang, Muara Gembong, Cilamaya yang tahun ini juga terkena banjir besar," ungkap Basuki seusai rapat evaluasi dan rencana teknis preventif penanganan banjir di Jabar bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan sejumlah kepala daerah kabupaten/kota di Jabar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (16/1/2020).

Basuki melanjutkan, progres penanganan banjir di Cekungan Bandung kini sudah menunjukkan hasil positif seiring telah beroperasinya terowongan air Curug Jumpong di Nanjung, Kabupaten Bandung.

Dia mencontohkan, banjir di daerah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung dan sekitarnya tidak lagi berlangsung lama, bahkan nyaris tidak terdengar kabar adanya banjir. Padahal, tahun lalu, wilayah tersebut kerap tergenang banjir dalam waktu yang cukup lama.

"Untuk banjir Citarum, kami ingin sampaikan, dengan hujan paling besar pada 17 Desember (2019), nyaris tidak terdengar ada banjir yang berkepanjangan di Dayeuhkolot karena ada operasi dari Terowongan Cijompong,” ujar Basuki.

Basuki juga mengatakan, untuk mengurangi banjir di Cekungan Bandung secara signifikan, pihaknya tengah menyelesaikan sodetan Cisangkuy yang bisa mengalirkan 80 persen air dari Sungai Cisangkuy langsung ke Sungai Citarum.

"April 2020 nanti, proyek sodetan Cisangkuy ini diharapkan bisa selesai sehingga banjir di Dayeuhkolot dan sekitarnya bisa dikendalikan secara optimal," ujarnya.

Sedangkan terkait penanganan banjir di Karawang dan Bekasi, Basuki turut menyinggung rencana pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijuray yang ditargetkan bisa terealisasi tahun depan dan diharapkan selesai paling lambat 2024 mendatang.

"Karena Cibeet ada di Kabupaten Bogor untuk mengendalikan banjir di Karawang dan Bekasi, sehingga penduduk ingin ada bendungan sendiri di Cijuray untuk irigasi. Saya kira dua-duanya penting," katanya

"Kita pastikan itu (Bendungan Cibeet dan Cijuray) dibangun dua-duanya kalau itu diperlukan rakyat, tidak perlu mana yang duluan," lanjut Basuki.

Sementara untuk Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor yang akan berfungsi sebagai pengendali banjir di DKI Jakarta, Basuki berharap bendungan tersebut bisa beroperasi di akhir 2020.

Adapun pembebasan lahan untuk kedua bendungan tersebut sudah mencapai 98 persen, sementara progress pembangunan sendiri mencapai sekitar 50 persen. "Mudah-mudahan akhir Desember tahun ini bisa kita fungsikan, sudah selesai," katanya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR yang telah memberikan perhatian besar kepada Provinsi Jabar dalam penanganan banjir.

"Komitmen dari Kementerian (PUPR) sangat kuat untuk membereskan yang bisa dikebut di 2020. Oleh karena itu, Insya Allah ini akan menjadi sebuah contoh ketanggapan dari pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat," katanya.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu melanjutkan, dalam rapat evaluasi dan rencana teknis preventif itu, dibahas seputar solusi penanggulangan banjir di Jabar secara komprehensif baik yang akan dilakukan oleh Pemprov Jabar, pemerintah kabupaten/kota maupun pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Solusi yang dibahas mencakup progres dan rencana pembangunan bendungan serta anggaran yang dibutuhkan.

Sejumlah kepala daerah yang hadir dalam rapat, di antaranya Bupati Bogor, Bupati Bandung Barat, Bupati Indramayu, Wakil Bupati Subang, Wakil Bupati Karawang, serta perwakilan dari Pemkab Bandung, Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi.

"Kita akan melakukan rencana aksi, apa yang akan dilakukan, siapa yang melakukan, dan apayang akan dilakukan, apakah bendungan yang dibangun secepatnya, apakah normalisasi, pengerukan, dan lain-lain," papar Emil.

Selain itu, dalam rapat itu pun dibahas seputar anggaran, yakni pemerintah akan mengebut aksi penanggulangan banjir sesuai dengan anggaran yang ada di tahun 2020.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7522 seconds (0.1#10.140)