Razia Ponsel Pelajar, Satpol PP Temukan Video Syur dan Grup WA Mesum

Kamis, 16 Januari 2020 - 13:58 WIB
Razia Ponsel Pelajar, Satpol PP Temukan Video Syur dan Grup WA Mesum
Petugas Satpol PP Kota Mojokerto menemukan video mesum di ponsel siswa yang terjaring saat bolos. SINDOnews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merazia belasan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Mojokerto. Tak disangka, petugas menemukan berbagai foto dan video dewasa tersimpan di ponsel para siswa.

Sebanyak 11 siswa dari dua sekolah yang berbeda ini diamankan saat nongkrong di sebuah warung kopi di wilayah Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, pukul 08.33 WIB. Padahal, saat itu jam belajar mengajar sudah dimulai.

"Ada 11 siswa yang hari ini kita amankan, karena membolos dan sedang nongkrong di warung kopi. Satu orang pelajar berhasil melarikan diri, namun untuk kendaraannya sudah kita amankan," kata Sekretaris Satpol PP Kota Mojokerto, Sugiono, Kamis (16/1/2020).

Satu per satu, pelajar yang terjaring razia langsung dilakukan penggeledahan dan pendataan oleh petugas. Petugas pun dibuat kaget saat mendapati sebuah tisu magic serta rokok, berada di dalam tas salah satu pelajar yang berhasil kabur.

Kemudian, seluruh ponsel pelajar yang diamankan juga tak luput dari pengecekan. Petugas Satpol PP menemukan berbagai foto syur perempuan serta video dewasa. "Ada video porno, kemudian foto-foto perempuan tak senonoh. Bahkan ada grup Whatsapp yang berisi gambar-gambar serta video mesum. Semuanya sudah kita periksa satu per satu," imbuh Sugiono.

Kondisi tentu sangat memprihatinkan. Dia pun akan memberikan tindakan tegas pada para siswa ini, berupa pembinaan. Langkah ini diambil guna, mencegah para siswa agar tak terjerumus dalam pergaulan bebas. Terlebih, indikasi tersebut kini sudah ditemukan.

"Kami akan panggil pihak sekolah, kemudian orang tua siswa untuk diberikan pembinaan. Mereka juga akan kita minta untuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya. Sedangkan untuk grup Whatsapp porno itu akan kita dalami lagi," terangnya.

Sementara itu salah seorang siswa berinisial IF mengungkapkan, sudah menjadi anggota grup Whatsapp berisi konten porno itu sejak beberapa bulan terakhir, setelah naik ke kelas XI SMA. Namun, dia membantah jika grup Whatsapp tersebut untuk kegiatan porno aksi.

"Itu cuma untuk janjian ngopi saja kok, di situ dari berbagai sekolah. Kadang memang ada yang share-share foto atau video (porno) tapi tidak sering. Di dalam grup semuanya anak laki-laki, tidak ada anak perempuannya," kata siswa kelas XI ini.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8415 seconds (0.1#10.140)