Protes Sikap Perusahaan, Warga Dua Desa Geruduk PT Mathotech
A
A
A
PURWAKARTA - Warga Desa Cibatu dan Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, menggeruduk PT Mathotech Precision, Rabu (15/1/2020) sore.
Aksi itu mereka lakukan karena merasa kecewa dengan sikap perusahaan yang tidak memperhatikan masyarakat setempat, baik berkenaan dengan kenyamanan maupun pola rekrutmen tenaga kerja.
Kekecewaan warga semakin memuncak begitu mengetahui jika tenaga satpam semuanya bukan berasal desa setempat. Akan tetapi sengaja direkrut dari daerah lain. “Kami ingin mendahulukan aspirasi mengenai satpam yang semestinya direkrut dari sini,”tegas pengurus Karang Taruna setempat, Endang Jamaludin.
Termasuk juga tenaga kerja lain, terang dia, sangat timpang. Dominan bukan warga setempat yang bekerja di perusahaan itu. Padahal, janji perusahaan akan selalu mengakomodasi warga setempat. Sehingga hal ini menimbulkan kecemburuan social.
Begitu pula dengan suara bising akibat aktivitas di perusahaan tersebut telah mengganggu kenyamanan warga. Sehingga persoalan ini pun harus segera direspons pihak perusahaan. Menurut Endang, pengoperasian mesin yang mengeluarkan suara bising waktunya dirandom.
Sementara itu, sejumlah warga yang datang tampak membawa sejumlah poster bertuliskan berbagai macam tuntutan. Aksi warga seperti itu pun diwarnai dengan berbagai orasi tuntutan.
Sedangkan beberapa aparat kepolisian berjaga-jaga mengamankan situasi di beberapa sudut. Hingga sore ini, warga masih terlihat mondar mandir di depan perusahaan.
Aksi itu mereka lakukan karena merasa kecewa dengan sikap perusahaan yang tidak memperhatikan masyarakat setempat, baik berkenaan dengan kenyamanan maupun pola rekrutmen tenaga kerja.
Kekecewaan warga semakin memuncak begitu mengetahui jika tenaga satpam semuanya bukan berasal desa setempat. Akan tetapi sengaja direkrut dari daerah lain. “Kami ingin mendahulukan aspirasi mengenai satpam yang semestinya direkrut dari sini,”tegas pengurus Karang Taruna setempat, Endang Jamaludin.
Termasuk juga tenaga kerja lain, terang dia, sangat timpang. Dominan bukan warga setempat yang bekerja di perusahaan itu. Padahal, janji perusahaan akan selalu mengakomodasi warga setempat. Sehingga hal ini menimbulkan kecemburuan social.
Begitu pula dengan suara bising akibat aktivitas di perusahaan tersebut telah mengganggu kenyamanan warga. Sehingga persoalan ini pun harus segera direspons pihak perusahaan. Menurut Endang, pengoperasian mesin yang mengeluarkan suara bising waktunya dirandom.
Sementara itu, sejumlah warga yang datang tampak membawa sejumlah poster bertuliskan berbagai macam tuntutan. Aksi warga seperti itu pun diwarnai dengan berbagai orasi tuntutan.
Sedangkan beberapa aparat kepolisian berjaga-jaga mengamankan situasi di beberapa sudut. Hingga sore ini, warga masih terlihat mondar mandir di depan perusahaan.
(awd)