Ekonomi Stagnan, Jumlah Penduduk Miskin di Jabar Justru Terus Berkurang

Rabu, 15 Januari 2020 - 22:28 WIB
Ekonomi Stagnan, Jumlah Penduduk Miskin di Jabar Justru Terus Berkurang
BPS melansir jumlah penduduk miskin Jabar per September 2019 yang menurun. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Kendati pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2019 cenderung melambat, namun jumlah penduduk miskin tercatat terus menurun. Hingga September 2019, total penduduk miskin di Jabar sebanyak 3,38 juta jiwa.

Kepala BPS Jabar Doddy Herlando mengatakan, pada September 2019, jumlah penduduk miskin di Jawa Barat mengalami penurunan sekitar 232.700 jiwa. Sebelumnya jumlah penduduk miskin Jabar 3,4 juta jiwa pada Maret 2019. Saat ini komposisi penduduk miskin jabar sekitar 6,82 persen.

"Secara umum, sejak periode 2014 hingga September 2019 tingkat kemiskinan di Jawa Barat menunjukkan tren menurun, baik dari sisi jumlah maupun persentasenya," kata dia di Bandung, Rabu (15/1/2020).

Jika dibandingkan dengan September 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Barat mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sekitar 163.510 jiwa. Bahkan, jumlah penduduk miskin pada September 2019 tercatat terendah sejak 2014.

Sementara itu, berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret hingga September 2019 jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan maupun perdesaan turun masing-masing sebesar 3.000 jiwa dan 202.600 jiwa.

Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 6,03 persen menjadi 5,98 persen. Sedangkan yang di perdesaan turun dari 9,79 persen menjadi 9,58 persen.

"Mereka yang dikategorikan penduduk adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Pada September 2019, garis Kemiskinan Jawa Barat Rp399.732 per kapita per bulan," imbuh dia.

Diakui Doddy, garis kemiskinan Jabar mengalami peningkatan sebesar 3,50 persen dari Rp386.198 per kapita per bulan pada Maret 2019 menjadi Rp399.732 per kapita per bulan.

Menurut dia, peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan peran komoditi bukan makanan. Secara total peran komoditi makanan GK sebesar 73,23 persen. Angka ini naik jika dibanding keadaan Maret 2019 yang sebesar 72.94 persen.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2968 seconds (0.1#10.140)