Dipasok 544.167 Gas 3 Kg Per Bulan, Kebutuhan Warga Cimahi Dijamin Aman

Rabu, 15 Januari 2020 - 20:54 WIB
Dipasok 544.167 Gas 3 Kg Per Bulan, Kebutuhan Warga Cimahi Dijamin Aman
Warga Kota Cimahi mengantre untuk mendapatkan gas LPG 3 kg. Tahun ini stok gas bersubsidi bagi warga Cimahi dipastikan aman dengan pasokan gas mencapai 544.167/bulan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Kota Cimahi tahun ini mendapatkan alokasi Gas LPG 3 kg sebanyak 6.530.004 tabung atau sekitar 544.167 pasokan gas setiap bulannya.

Jumlah itu sama dengan pasokan tahun lalu, sehingga diprediksi sepanjang tahun ini warga di Cimahi tidak akan mengalami kekurangan gas bersubsidi tersebut.

"Pasokan untuk gas 3 kg masih sama dengan tahun lalu. Jadi jika tidak ada hal yang diluar perkiraan, maka jumlah itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Cimahi selama satu tahun," kata Kepala Seksi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi Eka Handayani, Rabu (15/1/2020).

Dia menjelaskan, sesuai Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 21 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG Tabung 3 Kilogram, gas bersubsidi itu disalurkan Pertamina melalui agen dan pangkalan.

Berdasarkan SK Wali Kota Nomor: 54/Kep.96-Diskopindagtan/III/2015/2015 tentang HET Gas LPG 3 kg, gas bersubsidi hanya boleh dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro.

Kriterianya, rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp1,5 juta serta pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) yang memiliki omset Rp50 juta per bulan.

Dia membenarkan, di lapangan disinyalir masih ada peruntukan yang tidak sesuai sasaran. Seperti masih banyak rumah tangga yang memiliki penghasilan di atas Rp1,5 dan pengusaha di luar ketentuan juta yang menggunakan gas subsidi ini. "Kami tidak pungkiri itu terjadi (salah peruntukan). Jika ketahunan, biasanya kami langsung suruh ganti," ujar dia.

Terkait harga, tutur Eka, sudah terlampir dalam Permen ESDM maupun dalam SK bahwa HET di tingkat agen adalah Rp14.750/tabung. Sementara harga di pangkalan ialah Rp16.600/tabung, kendati harga di tingkat pengecer akan melebihi HET.

Untuk pengawasan di lapangan, pihaknya bersama Hiswana Migas dan PT Pertamina akan memaksimalkan inspekasi mendadak (Sidak). Selain memantau harga, juga soal ketersediaan stok gas di masyarakat.

"Sejauh ini belum ada gejolak soal kelangkaan gas bersubsidi. Kalaupun ada kekurangan atau kelangkaan, biasanya ada laporan dari masyarakat dan pihak kelurahan. Nantinya tinggal diputuskan apakah perlu melakukan operasi pasar atau tidak," pungkas Eka.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.0492 seconds (0.1#10.140)