Dedi Mulyadi Siap Pimpin Demo Honorer di Jakarta

Sabtu, 22 September 2018 - 15:05 WIB
Dedi Mulyadi Siap Pimpin Demo Honorer di Jakarta
Forum Honorer Kategori 2 Indonesia atau FHK2I menggelar unjuk rasa di depan Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Purwakarta, Jalan Veteran, Sabtu (22/9/2018). Foto/Istimewa
A A A
PURWAKARTA - Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan diri siap memimpin demo tenaga honorer di Jakarta. Demo tersebut berisi tuntutan agar tenaga honorer diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tanpa tes.

Penegasan tersebut Dedi sampaikan langsung di hadapan para tenaga honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia atau FHK2I yang menggelar unjuk rasa di depan Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Purwakarta, Jalan Veteran, Sabtu (22/9/2018).

"Saya siap memimpin demo tenaga honorer di Jakarta. Mereka sudah lama mengabdi. Orang yang sudah lama mengabdi ngapain harus ikut tes CPNS, harusnya langsung diangkat," katanya.

Menurut Dedi, kriteria masa bakti dan pengalaman tenaga honorer dalam bekerja harus menjadi pertimbangan. "Lihat masa baktinya. Kasihan mereka, perjuangan dari awal dengan honor kecil tidak dihargai," ujarnya berapi-api.

Batasan usia 35 tahun yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 36/2018 menurut dia tidak relevan. Hal ini berimplikasi terhadap terabaikannya tenaga honorer yang berada di atas usia tersebut.

"Rata-rata mereka sudah berumur. Artinya, sebenarnya kalau diangkat menguntungkan negara karena SDM mereka sudah memadai. Masa kerjanya pun menjadi sedikit saat nanti bekerja sebagai ASN," tuturnya.

Salah satu tenaga honorer, Rizki (37) mengaku dengan umurnya yang sudah di atas 35 tahun telah memupuskan harapannya untuk ikut tes CPNS. Terlebih, jika ikut tes pun kemungkinan lulusnya sangat kecil karena harus bersaing dengan ratusan ribu pelamar.

"Bagaimana negara kita ini? Saya meminta kebijaksaan untuk kami tenaga honorer. Para senior kami juga masih banyak, ada berusia 39 tahun, ada yang 40 tahun," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.4972 seconds (0.1#10.140)