Dedi Mulyadi Akan Boyong Jokowi ke Rumah Janda-Janda Tua
A
A
A
BANDUNG - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma’ruf) Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya telah menyusun format kampanye Jokowi-Ma'ruf di Jabar, salah satunya berencana memboyong Jokowi ke rumah janda-janda tua di Jabar.
"Kalau saya chemistry dengan Pak Jokowi apa? Ya, keliling kampung, dari rumah ke rumah, dari janda ke janda. Kami temui mereka yang berusia lanjut, nanti yang muda ada bagian yang urus. Mulai besok kita mulai secara personal. Urusan rapat mah kan bisa belakangan," katanya, Sabtu (22/9/2018).
Mendatangi rumah emak-emak tersebut tidak akan sekadar kunjungan. Tetapi, banyak konten kampanye yang akan disampaikan secara persuasif, di antaranya, prestasi Presiden Jokowi selama memimpin Indonesia sejak 2014.
"Prestasi dan keberhasilan Pak Jokowi di periode ini harus dikapitalisasi dan tersampaikan ke dalam benak publik. Calon pemilih dipersuasi, pilihan itu kan urusan hati, jadi ngobrolnya nanti pakai hati," tutur Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.
Selain itu, tim dan relawan harus legowo mengakui kekurangan dalam diri dan kinerja Jokowi. Kekurangan ini, menurut Dedi, bukanlah kelemahan Jokowi. Sebaliknya, aspek tersebut dapat diisi dengan konten baru dalam berkampanye.
"Untuk kekurangan-kekurangan, kita harus terbuka, akui itu dan perbaiki ke depan. Tidak mungkin ada manusia yang sempurna dalam bekerja," tandasnya.
"Kalau saya chemistry dengan Pak Jokowi apa? Ya, keliling kampung, dari rumah ke rumah, dari janda ke janda. Kami temui mereka yang berusia lanjut, nanti yang muda ada bagian yang urus. Mulai besok kita mulai secara personal. Urusan rapat mah kan bisa belakangan," katanya, Sabtu (22/9/2018).
Mendatangi rumah emak-emak tersebut tidak akan sekadar kunjungan. Tetapi, banyak konten kampanye yang akan disampaikan secara persuasif, di antaranya, prestasi Presiden Jokowi selama memimpin Indonesia sejak 2014.
"Prestasi dan keberhasilan Pak Jokowi di periode ini harus dikapitalisasi dan tersampaikan ke dalam benak publik. Calon pemilih dipersuasi, pilihan itu kan urusan hati, jadi ngobrolnya nanti pakai hati," tutur Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.
Selain itu, tim dan relawan harus legowo mengakui kekurangan dalam diri dan kinerja Jokowi. Kekurangan ini, menurut Dedi, bukanlah kelemahan Jokowi. Sebaliknya, aspek tersebut dapat diisi dengan konten baru dalam berkampanye.
"Untuk kekurangan-kekurangan, kita harus terbuka, akui itu dan perbaiki ke depan. Tidak mungkin ada manusia yang sempurna dalam bekerja," tandasnya.
(zik)