Pemerintah Bangun Sejumlah Pengendali Banjir di Jabar, Ini Buktinya

Senin, 13 Januari 2020 - 22:20 WIB
Pemerintah Bangun Sejumlah Pengendali Banjir di Jabar, Ini Buktinya
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mendampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungan ke Terowongan Nanjung dan proyek Floodway Cisangkuy, Senin (13/1/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Pemerintah pusat bahu membahu membangun sejumlah pengendali banjir untuk menekan potensi banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Provinsi Jabar.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, salah satu fasilitas pengendali banjir yang telah rampung dibangun dan efektif mengendalikan banjir, yakni Terowongan Nanjung di Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung.

Selain Terowongan Nanjung, Gubernur yang akrab disapa Emil itu menyebutkan, pemerintah juga tengah membangun proyek Floodway Cisangkuy di Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung yang ditargetkan rampung Oktober 2020 mendatang.

"Tidak hanya itu, Embung Gedebage juga siap menjadi instrumen pengendali banjir di wilayah timur Bandung," sebut Emil saat mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya ke Terowongan Nanjung dan proyek Floodway Cisangkuy, Senin (13/1/2020).

Sementara untuk wilayah hilir antara lain Karawang dan Bekasi, kata Emil, pemerintah juga berencana meneruskan program pembangunan bendungan di wilayah Sungai Cibeet, Karawang yang kini masih dalam proses pembebasan lahan.

Untuk wilayah Kabupaten/Kota Bekasi, rencananya dibuat bendungan penahan pengatur aliran sungai di zona pertemuan antara Sungai Cileungsi dan Cikeas untuk mengurangi risiko banjir di wilayah Bekasi Raya.

Sementara pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, tambah Emil, progressnya kini sudah mencapai hampir 50 persen dan pembangunannya terus dikebut di tahun ini.

"Kalau semua ini lancar, semua isu banjir yang mengemuka di awal tahun 2020 ini bisa kita kendalikan. Oleh karena itu, kita hadir memonitor, agar kami pemimpin memahami logika engineering-nya, sehingga bisa disampaikan ke masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Emil juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR, dalam pebangunan Terowongan Tanjung yang telah efektif mengatasi banjir di wilayah Bandung Raya, terutama Bandung Selatan.

"Saya mengucap terima kasih atas nama Pemerintah Provinsi (Jabar) ke Bapak Menteri (PUPR) dan jajaran, bahwa solusi terkait penanganan air yang berpotensi banjir, sudah berproses banyak," tuturnya.

Menurut Emil, saat banjir besar melanda kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabotabek), tidak ada berita soal banjir yang luar biasa di kawasan Bandung Raya. Padahal, kawasan tersebut kerap dilanda banjir.

"Karena selama ini air yang selalu ngumpul di titik-titik itu berhasil dialirkan dengan cepat karena dioperasikannya dua terowongan di Curug Jompong," katanya.

Rencananya, tambah Emil, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo bakal meresmikan Terowongan Nanjung yang selesai dibangun pada akhir 2019 ini sebagai bagian dari instrumen pengendali banjir di Bandung Raya.

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, warga Dayeuhkolot dan sekitarnya yang kerap dilanda banjir saat curah hujan tinggi kini tak perlu direpotkan untuk mengungsi atau menaiki perahu.

Setelah beroperasinya Terowongan Nanjung ditambah parkir air di Kolam Retensi Cieunteung, kata Basuki, genangan air cepat surut sehingga kendaraan masih bisa melaju meski curah hujan cukup tinggi.

"Dengan curah hujan lebih tinggi, biasanya curah hujan 300 mm ini orang sudah naik perahu, 17 Desember kemarin (di Bandung Selatan) sudah 424 mm, orang masih pakai sepeda motor, masih kering," katanya.

Berikutnya, setelah menyelesaikan masalah potensi banjir di hulu Citarum atau wilayah Bandung Raya pada 2020, Basuki mengatakan bahwa pihaknya akan fokus di wilayah hilir, seperti di Karawang, salah satunya membangun bendungan di Cibeet.

"Kalau banjir di selatan Bandung selesai, bisa konsentrasi di Karawang," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6472 seconds (0.1#10.140)