Bencana Terjadi di Mana-mana, Harga Sayuran di Purwakarta Melambung
A
A
A
PURWAKARTA - Akibat bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Indonesia, pasokan sejumlah komoditas di pasar tradisional Purwakarta terganggu.
Kondisi ini menyebabkan harga sejumlah komiditas melambung, terutama sayuran dan bumbu dapur.
Bahkan, kenaikan tersebut cukup besar berkisar antara 20-100%. Di Pasar Rebo, Purwakarta, dari semua jenis sayuran, kenaikan harga cabai terbilang signifikan.
Tak tanggung-tanggung kenaikannya hingga 100%. Harga semua jenis cabai yang semula Rp35.000 per kg kini berkisar antara Rp70.000 -Rp78.000/kg.
Sementara untuk bawang putih dan bawang merah yang sebelumnya 32.000 per kg menjadi Rp38.000 per kg, wortel dari Rp10.000 per kg menjadi Rp16.000 per kg, buncis 20.000 per kg, dan tomat dari Rp6.000 menjadi Rp10.000/kg.
Salah seorang pedagang di Pasar Rebo Purwakarta Surya mengatakan, sejak Natal dan Tahun Baru 2020, harga sayuran belum turun, bahkan harganya naik kembali di awal tahun. Faktor cuaca dan banjir di sejumlah wilayah menjadikan distribusi barang terganggu.
“Pedagang di pasar Rebo tidak banyak berani stok arang. Sebab terlalu banyak stok juga khawatir membusuk dan kami selaku pedagang akan merugi,” kata Surya, Senin (13/1/2020).
Kondisi ini menyebabkan harga sejumlah komiditas melambung, terutama sayuran dan bumbu dapur.
Bahkan, kenaikan tersebut cukup besar berkisar antara 20-100%. Di Pasar Rebo, Purwakarta, dari semua jenis sayuran, kenaikan harga cabai terbilang signifikan.
Tak tanggung-tanggung kenaikannya hingga 100%. Harga semua jenis cabai yang semula Rp35.000 per kg kini berkisar antara Rp70.000 -Rp78.000/kg.
Sementara untuk bawang putih dan bawang merah yang sebelumnya 32.000 per kg menjadi Rp38.000 per kg, wortel dari Rp10.000 per kg menjadi Rp16.000 per kg, buncis 20.000 per kg, dan tomat dari Rp6.000 menjadi Rp10.000/kg.
Salah seorang pedagang di Pasar Rebo Purwakarta Surya mengatakan, sejak Natal dan Tahun Baru 2020, harga sayuran belum turun, bahkan harganya naik kembali di awal tahun. Faktor cuaca dan banjir di sejumlah wilayah menjadikan distribusi barang terganggu.
“Pedagang di pasar Rebo tidak banyak berani stok arang. Sebab terlalu banyak stok juga khawatir membusuk dan kami selaku pedagang akan merugi,” kata Surya, Senin (13/1/2020).
(awd)