Tradisi Pencucian Benda Pusaka setiap 10 Asyura di Keraton Kaprabonan

Jum'at, 21 September 2018 - 23:17 WIB
Tradisi Pencucian Benda Pusaka setiap 10 Asyura di Keraton Kaprabonan
Abdi dalem Keraton Kaprabonan membersihkan benda-benda pusaka peninggalan leluhur. Foto/MNC News/Toiskandar
A A A
CIREBON - Kota Cirebon, salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki keistimewaan. Di kota ini, masih berdiriempat keraton, lengkap dengan sultan atau raja sebagai pemimpinnya.

Keempat keraton itu, antara lain,Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Kaprabonan. Keberadaan sultan di kota ini, selain sebagai simbol budaya, juga penjaga adat istiadat dan tradisi yang diwariskan nenek moyang.

Salah satu yang masih terjaga dengan baik sampai saat ini di Kota Cirebon adalah, tradisi dalam menyambut 10 Muharam atau Asyuro. Seperti di Keraton Kaprabonan, setiap tahun digelar upacara adat atau ritual dalam menyambut Asyura. Yakni, ritual pencucian dua puluh dua benda pusaka berusia ratusan tahun. Termasuk pusaka peninggalan zaman Sunan Gunung Jati.

Jumat (21/9/2018) siang, prosesi ritual pencucian benda-benda pusaka dilaksanakan. Hadir dalam acara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. Kehadiran orang nomor dua di Jabar itu sebagai bentuk dukungan Pemprov Jabar dalam pelestarian budaya di Jawa Barat.

Siang itu, sebanyak dua puluh dua benda pusaka warisan Sunan Gunung Jati berjenis keris ini dilakukan pencucian di dalam Keraton Kaprabonan, Kota Cirebon. Salah satu pusaka paling istimewa adalah keris Jimat dan Ki Ambang yang merupakan benda pusaka peninggalangan Sunan Gunung Jati.

Pusaka-pusaka itu dicuci oleh abdi dalem keraton yang ahli dalam membersihkan benda-benda yang diyakini berkekuatan magis itu. Satu persatu pusaka dikeluarkan dari warangkanya, kemudian dibasuh dengan air bersih yang ditaburi kembang tujuh rupa.

Selain itu, pusaka dibersihkan menggunakan jeruk nipis untuk menghilangkan karat. Setelah selesai, benda pusaka akan diberi minyak wangi agar harum. Selama proses pencucian, petugas yang membersihkan terlihat khusyu.

Tradisi Pencucian Benda Pusaka setiap 10 Asyura di Keraton Kaprabonan


Sultan Keraton Kaprabonan Pangeran Hempi Raja Kaprabon mengatakan, ritual pencucian benda pusaka ini bertujuan agar benda-benda peninggalan leluhur itu tetap terjaga kondisinya. “Dalam setahun, benda-benda pusaka tersebut dicuci dua kali. Yakni, pertama pada 10 Muharam dan kedua di bulan Mulud,” kata Sultan.

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pelestarian budaya masuk dalam program kerja. Pemprov Jabar bertekad melestarikan budaya di Jawa Barat. Ini salah satu cara daam mengembangkan sektor pariwisata.

“Cirebon yang dikenal sebagai kota wali dan penyebar agama Islam di Pulau Jawa, terutama Jawa Barat, peletarian budaya dan tradisi penting bagi sektor wisata religi. Saya berpesan agar masyarakat Jawa Barat tidak melupakan sejarah penyebaran agama Islam,” kata Uu.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5250 seconds (0.1#10.140)