Pencarian Korban Longsor di Sukajaya Terus Dilakukan

Minggu, 12 Januari 2020 - 15:57 WIB
Pencarian Korban Longsor di Sukajaya Terus Dilakukan
Proses pencarian tiga korban yang hilang tertimbun longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Minggu (12/1/2020). Foto/SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Hampir dua pekan sejak bencana banjir bandang dan longsor terjadi pada Rabu (1/1/2020), proses pencarian tiga korban yang hilang tertimbun longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat belum juga membuahkan hasil.

Hingga Minggu (12/1/2020) ini, Tim Search And Rescue (SAR) gabungan belum juga menemukan jasad Amri (60), Saroh (26), dan Cici (10). Meski demikian, proses pencarian akan terus dilanjutkan hingga Selasa (14/1/2020).

Diketahui, standard operational procedure (SOP) batas waktu pencarian lebih dari sepekan telah diperpanjang dan kembali dilanjutkan hingga tiga hari ke depan. Perpanjangan dilakukan tantaran Tim SAR gabungan mendapatkan informasi baru terkait dugaan titik korban berada.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Bandung Rudi mengatakan, pihaknya memperoleh informasi terbaru bahwa keluarga korban yang ikut melakukan pencarian sempat mengendus keberadaan korban hilang tersebut.

"Maka dari itu, kini tim bergeser dan fokus melakukan pencarian di sekitar bekas rumah korban. Sebab keluarganya memberikan informasi bahwa di bawah rumah itu ada kolam. Jadi sekarang kita fokus ke sana. Namun kita masih terkendala dengan ketebalan tanah yang mencapai 6-7 meter," paparnya.

Atas pertimbangan informasi terbaru dari keluarga korban, hingga hari ke-10 ini meski pencarian masih nihil, namun pihaknya tetap berharap hingga tiga hari ke depan ketiga korban hilang tertimbun longsor ini bisa ditemukan.

"Sebetulnya ini kan sudah masuk sesi kedua perpanjangan waktu pencarian. Jadi Selasa (14/01/2020) lusa kita evaluasi lagi bersama stakeholder terkait, termasuk dengan pihak keluarga. Apakah dihentikan atau kembali dilanjutkan," katanya.

Dalam mencari keberadaan korban, selain dengan menyemprot tanah dengan dengan alkon dibantu tiga anjing pelacak K-9 milik Polri, Tim SAR juga sempat menggunakan alat deteksi bawah tanah atau Ground Penetrating Radar (GPR). "Kemarin di sekitar rumah korban itu GPR mendeteksi ada bayangan putih, tapi kita belum tahu itu plastik atau apa," jelasnya.

Pihaknya berharap dua unit alat berat yang rencananya digunakan untuk membantu pencarian bisa segera masuk. Sebab akses jalannya sudah terbuka.

"Kita berharap dengan terbukanya akses jalan, dua alat berat bisa ikut membantu pencarian. Dari posko juga perintahnya untuk melakukan pencarian. Mungkin ada perintah lain. Sebab, kalau melihat medannya seperti ini, mesti pakai alat berat memang," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8599 seconds (0.1#10.140)