Menangkan Jokowi-Ma'ruf di Jabar, Dedi Mulyadi Pasang Strategi Heuheuy Deudeuh

Jum'at, 21 September 2018 - 16:18 WIB
Menangkan Jokowi-Maruf di Jabar, Dedi Mulyadi Pasang Strategi Heuheuy Deudeuh
Ketua TKD Jokowi-Maruf Provinsi Jabar Dedi Mulyadi menerapkan strategi kampanye ringan untuk menangkan Jokowi-Maruf di Jabar. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Setelah resmi menjabat Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) Provinsi Jawa Barat, Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi langsung tancap gas menyusun strategi pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dedi menyatakan, strategi yang disusun tersebut harus dieksekusi sesuai dengan pembagian tugas yang telah diberikan berdasarkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

"Untuk teknis komunikasi dengan partai pengusung Jokowi-Ma’ruf, nanti ada Pak Abdy dan Pak Waras. Saya fokus membangun simpul jaringan secara teritorial," ungkap Dedi seusai berdiskusi dengan jajaran tim inti TKD Jokowi -Ma'ruf Provinsi Jabar di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Jumat (21/9/2018).

Menurut Dedi, pola kampanye yang akan TKD Jokowi-Ma’ruf Provinsi Jabar dinamai 'Heuheuy Deudeuh'. Pola kampanye tersebut berisi kampanye ringan (soft campaign) yang diyakini mampu menarik simpati pemilih calon presiden-wakil presiden petahana tersebut.

"Ah pokok na mah jadi heuheuy deudeuh (istilah Sunda untuk menggambarkan tertawa bahagia). Artinya, enggak boleh berat-berat. Masalah yang mendera masyarakat kita sudah banyak, jangan ditambah dengan memperuncing tatanan sosial. Kita fokus saja sampaikan keberhasilan Pak Jokowi," jelas Dedi.

Dedi pun memaparkan teknis metode andalannya tersebut. Menurut dia, upaya mendorong kebahagiaan rakyat Jabar harus tersentuh kebijakan Jokowi. Karena kebahagiaan bersifat personal, pendekatan kampanye pun akan memiliki sifat yang sama.

"Door to door kita sampaikan langsung. Pak Jokowi ini kan sosok original karena berasal dari rakyat. Beliau meniti karier sebagai tukang kayu kemudian pengusaha mebel, wali kota, gubernur, lalu presiden. Itu cermin ikhtiar yang melahirkan kebahagiaan, ada inspirasi," paparnya.

Dedi juga mengatakan, kampanye yang dilancarkan tim dan relawan Jokowi-Ma’ruf juga harus berbasis kebahagiaan, meskipun kampanye negatif bahkan kampanye hitam sekalipun berseliweran di darat maupun udara, seperti yang sempat dialaminya saat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018.

"Ya, senyumin aja. Kita mah menawarkan politik kebahagiaan. Kalau difitnah, diterpa isu hoaks, senyumin aja. Masyarakat Jawa Barat sudah sangat cerdas soal hal begitu," katanya

Dedi mengatakan, figur Jokowi memiliki chemistry yang kuat dengan karakter pemilih di Jabar. Di antaranya, Jokowi sering melakukan blusukan yang dalam terminologi orang Jabar disebut kukurusukan.

"Orang Jawa Barat itu senang ditemui secara langsung. Saya sendiri senang melakukan kegiatan itu. Nah, chemistry karakter ini kita dorong. Karena itu, gerakan dari kampung ke kampung, dari rumah ke rumah itu perlu kita efektifkan tujuh bulan ini," beber Dedi.

Pola tersebut, menurut Dedi, dapat menciptakan pemilih militan yang tidak terpengaruh gerakan pencitraan lawan. Sebab, tim dan relawan masuk ke dalam simpul terkecil dalam masyarakat dan tidak menebar ocehan di media.

"Persuasinya menjadi dari hati ke hati, bukan dari layar gadget ke layar gadget. Ini efektif dalam rangka mencetak banyak pemilih militan. Mereka nantinya bukan hanya tertarik memilih, tetapi mengajak orang di lingkungannya untuk turut memilih Pak Jokowi," tandas Dedi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.8028 seconds (0.1#10.140)