Basarnas Gunakan GPR untuk Cari 3 Korban Longsor di Kabupaten Bogor

Sabtu, 11 Januari 2020 - 13:43 WIB
Basarnas Gunakan GPR untuk Cari 3 Korban Longsor di Kabupaten Bogor
Tim SAR gabungan menggunakan alat GPR untuk mencari korban hilang di Desa Harkat Jaya, Kabupaten Bogor. Insert: Selain GPR, petugas juga masih melakukan pencarian secara manual. Foto-foto/Humas Basarnas Bandung
A A A
BOGOR - Telah 11 hari pascabencana banjir bandang dan longsor menerjang kawasan Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Baogor pada Selasa 31 Desember 2019 silam.

Namun, Amri (60), Saroh (25) dan Cicih (5), tiga korban terseret banjir bandang dan tertimbun longsor, sampai saat ini belum ditemukan. Tim search and rescue (SAR) gabungan telah berhari-hari melakukan upaya keras tak kenal lelah, namun hasil tetap nihil.

Kali ini, Badan SAR Nasional (Basarnas) menggunakan alat teknologi tinggi, yakni Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mencari dan menemukan ketiga korban yang tertimbun longsor itu.

Sebelumnya, tim SAR gabungan menggunakan alat penyemrot air untuk melunakkan lumpur di titik-titik dicuriga lokasi korban tertimbun. Namun upaya ini tak membuahkan hasil.

Kemudian petugas mengerahkan anjing pelacak dari Dit Polisi Satwa Mabes Polri dan Unit Polisi Satwa Dit Sabhara Polda Jabar. Dua anjing pelacak itu pun belum berhasil menemukan korban.

"Dengan alat tersebut, tim SAR gabungan melanjutkan pencarian tiga korban hari ini (Sabtu 11/1/2020). Alat ini mampu mendeteksi material dalam tanah dengan kedalaman maksimal 2,5 Meter. Material di dalam tanah akan terdeteksi di layar alat tersebut," kata Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah dalam rilis tertulis, Sabtu (11/1/2020).

Deden mengemukakan, hingga pukul 12.00 WIB tadi, alat GPR telah mendeteksi 10 titik yang diduga terdapat korban, namun saat didalami, masih nihil.

"Selain menggunakan alat pendeteksi, dua unit alat berat milik PU (pekerjaan umum) juga terus diusahakan untuk masuk ke lokasi longsor dengan membuat akses jalan terlebih dulu. Dua alat berat ini akan membantu pencarian tiga korban yang belum ditemukan," ujar Deden.

Untuk operasi pencarian hari ini, tutur dia, tim SAR gabungan dibagi menjadi enam search and rescue unit (SRU) dengan masing masing 3 SRU dalam satu sektor dan empat safety officer.

"Tim SAR gabungan juga masih mengupayakan dan memaksimalkan pencarian dengan melakukan penyemprotan tanah dengan alat konfensional dan penggalian manual," tutur Deden.

Basarnas Gunakan GPR untuk Cari 3 Korban Longsor di Kabupaten Bogor


Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso mengatakan, akibat bencana alam di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor masih ada wilayah terisolasi.

Penyebabnya, jalan dan jembatan utama akses transportasi masyarakat yang terputus akibat diterjang bencana banjir bandang dan tanah longsor pada Selasa 31 Desember 2019 lalu. (BACA JUGA: 11 Desa di Kabupaten Bogor Terisolasi Akibat Jalan Tertimbun Tanah Longsor )

"Ada lokasi yang terisolir karena jembatan terputus sehingga mobilitas masyarakat dan pendistribusian bantuan masih sulit," kata Saptono di Mapolda Jabar pada Selasa 7 Januari 2020.

Selain itu, tutur Saptono, bencana tanah longsor di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor menimbulkan 7 korban jiwa. Empat korban tertimbun longsor dan sudah ditemukan. sedangkan tiga di antaranya belum ditemukan sampai saat ini.

Selain itu, satu orang di Jasinga, Kelongsawah, Kabupaten Bogor hilang terseret arus. Jadi total yang meninggal akibat bencana alam di Jabar, 12 orang. Jumlah korban luka 15 orang.

"Berdasarkan pendataan sebanyak 7.7262 terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Bogor, Bandung Barat, dan Karawang. Sebanyak 2.393 di antaranya rusak," ungkap Kabid Humas.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3923 seconds (0.1#10.140)