Diperiksa 4 Jam Lebih, Tedy Dicecar Belasan Pertanyaan, Apa Saja?

Sabtu, 11 Januari 2020 - 00:12 WIB
Diperiksa 4 Jam Lebih, Tedy Dicecar Belasan Pertanyaan, Apa Saja?
Tedy Pardiyana, suami almarhumah Lina Zubaedah. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Tedy Pardiyana, suami kedua almarhumah Lina Zubaedah, menjalani pemeriksaan untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) di ruang penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (10/1/2020).

Setelah empat jam lebih berada di dalam ruangan, Tedy keluar. Wartawan yang menunggunya sejak bakda Jumat, mengerumuni pria tersebut. Kepada wartawan Tedy mengatakan, pemeriksaan akan kembali dilanjutkan. Kemungkinan pemeriksaan dilanjutkan besok atau lusa.

"Ini pemeriksaan kan bukan hari ini aja. Tapi mungkin nanti dilanjut lagi karena hari ini juga masih banyak pertanyaan yang diajukan perihal dari obat yang dikonsumsi. Kesehariannya (almarhumah Lina) gimana. Terus dari pola makan gimana. Itu baru beberapa pertanyaan yang masih simpel. Belum yang lainnya lagi," kata Tedy.

Tedy mengemukakan, selama diperiksa penyidik, dia dicecah 16 pertanyaan. Pemeriksaan ditunda karena Tedy harus menyiapkan keperluan untuk tahlilan hari ketujuh almarhumah di Jalan Neptunus, Kompleks Margahayu Raya RT 8/8, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung.

"Kan masih banyak (pertanyaannya). Kalau dikejar (diselesaikan) sekarang, gak kekejar. Jadi memang harus benar-benar sayanya fresh. Pihak kepolisian juga memaklumi kalau ini, hari ketujuh," ujar Tedy.

"Kalau besok kan hari kedelapan, kesembilan, dan kesepuluh agak nyantai mungkin besok bisa dipercepat semua pertanyaannya biar gak simpang siur nanti kabar berita yang nanti dikemukakan ke masyarakat," tutur dia.

Disinggung apakah permasalahan yang berkepanjangan ini cukup melelahkan baginya? Tedy mengakui cukup melelahkan. Namun dia berusaha kooperatif dengan penyidik agar meninggalnya almarhumah Lina tidak lagi menjadi teka-teki di masyarakat.

"Buat saya emang melelahkan tapi harus gimana lagi. Biar almarhumah bunda Lina juga tenang di alam sana. Jadi kamit harus benar-benar ekstra sabar dan tabah," ungkap Tedy.

Yang membuat Tedy sedih, hari Jumat biasanya almarhumah menyediakan baju koko, sarung, dan uang infak untuk ke masjid. Setelah sang istri meninggal, Tedy merasa kehilangan momen itu.

"Biasanya hari Jumat, setelah saya pulang dari Jumatan, bunda Lina ini ngasih air putih. Jadi ada momen-momen yang tadi pas Jumatan pengen kayak nangis dan sesak napas, pengen jerit lah. Cuman ya sudah lah. Kita berdoa aja buat semuanya biar bunda Lina diterima iman Islamnya dan dilapangkan kuburnya," kata Tedy.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.4531 seconds (0.1#10.140)