ASAD Jaya Perkasa Kebanjiran Calon Pemain

Jum'at, 21 September 2018 - 14:38 WIB
ASAD Jaya Perkasa Kebanjiran Calon Pemain
Jimmi Julianus Aronggear (14) dan Yoas Julian Abisay (14), putra Papua yang ikut seleksi di ASAD Jaya Perkasa Purwakarta. Reputasi ASAD telah menggoda kedua remaja ini untuk terbang dari Papua ke Purwakarta, agar bisa bergabung dengan ASAD. Foto/Istimewa
A A A
PURWAKARTA - Manajemen Akademi ASAD Jaya Perkasa, Purwakarta, mengaku kewalahan menerima calon pemain baru. Tak kurang dari 80 pemain sudah mendaftar untuk menimba skill sepak bola di akademi yang didirikan pada 2013 itu.

Tak bisa dipungkiri, hal tersebut tidak terlepas dari prestasi ASAD yang melahirkan pesepak bola andal sebagai penyuplai pemain ke timnas. Eksodus seperti itu pun membuat manajemen ASAD harus menyeleksi calon pemain secara ketat.

Manajer ASAD Jaya Perkasa Habib Alwi Hasan Syu'aib menjelaskan, mekanisme seleksi pun diputuskan untuk menjaring bibit muda pemain profesional. Pekan ini, jajaran manajemen akan memutuskan nama-nama pemain baru yang akan belajar di Akademi ASAD Jaya Perkasa.

"ASAD memang sedang memerlukan tambahan pemain. Seiring berjalannya waktu, anak-anak ASAD sudah tumbuh dewasa dan beberapa sudah mencapai usia 18 tahun. Artinya, harus ada pemain baru yang masuk. Saya kaget juga, ini yang daftar sampai 80 calon pemain," ujarnya.

Sementara itu, dua remaja kelahiran tanah Papua diketahui ikut tes seleksi masuk Akademi ASAD Jaya Perkasa Purwakarta. Mereka adalah Jimmi Julianus Aronggear (14) dan Yoas Julian Abisay (14). Keduanya berasal dari Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

Dua remaja tersebut tergoda reputasi ASAD dan rela terbang ke Jawa Barat. Mereka ingin bergabung dengan harapan mampu mengisi skuat Tim Nasional Indonesia. ASAD diketahui menjadi akademi yang kerap menyumbangkan pemain untuk timnas.

Pembina ASAD Jaya Perkasa Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku terkesan atas skill sepak bola kedua pemain itu. Ketua Umum KONI Kabupaten Purwakarta itu sudah melihat kepiawaian keduanya mengolah si kulit bundar.

Lapangan ASAD Training Center di Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan menjadi saksi talenta muda berbakat milik Papua itu. "Anak-anak Papua itu berbakat, mereka keren untuk dididik menjadi pemain sepak bola profesional. Apalagi guru mereka di Papua juga pernah di Timnas. Saya terus terang saja terkesan ya," kata Dedi di kediamannya, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Jum’at (21/9/2018).

Sebelum menginjakkan kaki di ASAD Center, Jimmi dan Yoas mengasah skill sepak bola di SSB Mansinam FC. SSB tersebut diasuh oleh Pelatih Aples Gideon Tecuari, mantan penggawa Tim Nasional Indonesia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8020 seconds (0.1#10.140)