Mulai Hari Ini BIJB Kertajati Kembali Jadi Titik Pemberangkatan Jamaah Umrah

Rabu, 08 Januari 2020 - 10:48 WIB
Mulai Hari Ini BIJB Kertajati Kembali Jadi Titik Pemberangkatan Jamaah Umrah
Sebagian rombongan jamaah umrah disalami keluarga saat akan terbang melalui BIJB Kertajati, Majalengka, Jabar. Foto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka kembali menerbangkan seratusan jamaah umrah ke Tanah Suci, Rabu (8/1/2020). Rencananya, bandara itu akan menjadi titik pemberangkatan ibadah umrah setiap Rabu.

Executive General Manager BIJB Ikut Astomo mengatakan, secara kapasitas BIJB bisa melayani penerbangan untuk umrah setiap hari. "Untuk saat ini satu minggu satu kali. Tapi kami akan melihat demand-nya nanti, mudah-mudahan bisa lebih banyak. Slot masih tersedia banyak, terminal cukup luas untuk menampung jamaah umrah," kata Ibut seusai melepas jamaah umrah pertama di tahun 2020 ini.

Dalam hal perjalanan umrah, lanjut dia, pihak BIJB memang tidak menerapkan target tertentu. Namun, jelas dia, pihaknya akan terus melakukan pendekatan dengan pihak-pihak terkait agar perjalanan umrah dari BIJB bisa terus bertambah.

"Kami akan koordinasi dengan para travel umrah, terutama yang di Jawa Barat untuk terus memimpin jamaah umrah melalui Bandara Kertajati. Tidak ada target, tapi kami akan intensifkan komunikasi dengan travel dan maskapai," papar dia. (Baca Juga: BIJB Kertajati Optimalkan Penerbangan Umrah September 2019).

Khusus untuk umrah pertama, para jamaah akan melakulan perjalanan udara selama sekitar 11,5 jam. Hal itu lantaran mereka akan transit terlebih dahulu di India, sebelum tiba di Jeddah, Arab Saudi.

"Kalau direct menggunakan Citilink 10,5 jam, tapi kalau transit butuh waktu 1 jam untuk ngisi bahan bakar. Jadi (perjalanan) 11,5 jam. Karena ini pesawat kecil, kalau pesawat besar paling 9,5 jam (tanpa transit) ya," beber dia.

Menurutnya, sebenarnya penerbangan umrah tiga hingga empat kali per hari juga masih bisa dilayani di BIJB. "Nggak ada masalah. Kapasitas terminal ini 5,6 juta per tahun, ini masih di bawah 1 juta."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0562 seconds (0.1#10.140)