Kesulitan Ekonomi Faktor Utama Penyebab Perceraian di Pangandaran Tinggi

Selasa, 07 Januari 2020 - 17:33 WIB
Kesulitan Ekonomi Faktor Utama Penyebab Perceraian di Pangandaran Tinggi
Foto/SINDONews/Dok/Ilustrasi. Insert: Kepala Kemenag Pangandaran Cece Hidayat. Foto/SINDOnews/Syamsul Maarif
A A A
PANGANDARAN - Kesulitan ekonomi jadi faktor utama penyebab tingginya angka perceraian di Kabupaten Pangandaran. Selama tiga tahun terakhir, angka perceraian di daerah ini terus naik.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pangandaran Cece Hidayat mengatakan, angka perceraian di Kabupaten Pangandaran pada 2019 sebanyak 966 kasus. "Rata-rata perceraian dilatarbelakangi kondisi ekonomi yang kurang baik," kata Cece ditemui di kantornya, Selasa (7/1/2020).

Cece mengemukakan, pihaknya merasa prihatin dengan tingginya angka perceraian di Kabupaten Pangandaran. "Kami prihatin angka perceraian terus naik setiap tahun selama tiga tahun berturut-turut," ujar Cece.

Angka perceraian di Kabupaten Pangandaran pada 2017 sebanyak 202 kasus, kemudian 2018 naik menjadi 818 kasus. Pada 2019 melonjak 966 kasus. "Kantor Kementerian Agama Pangandaran memiliki peran penting dalam menekan angka perceraian," tutur dia.

Kesulitan Ekonomi Faktor Utama Penyebab Perceraian di Pangandaran Tinggi


Upaya menekan angka perceraian dengan cara memaksimalkan peran dan fungsi Badan Penasehatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4). "Kami akui, peran BP4 belum memberikan dampak positif dan belum bisa meminimalisasi angka perceraian," ungkap Cece.

Cece mengatakan, butuh upaya dan strategi cerdas agar ikatan rumah tangga masyarakat terjalin baik melalui BP4. "Peran BP4 juga perlu dukungan tokoh agama, tokoh masyarakat dari mulai tingkat Kecamatan," kata Kepala Kantor Kemenag.

Namun untuk angka pernikahan di Kabupaten Pangandaran tergolong cukup bagus, pada 2019 tercatat 4.377 pernikahan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7816 seconds (0.1#10.140)