Tekanan Harga di Jabar Diprediksi Terus Meningkat

Senin, 06 Januari 2020 - 12:33 WIB
Tekanan Harga di Jabar Diprediksi Terus Meningkat
Pengecekan harga di Pasar Kosambi, Bandung. Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Tekanan harga di Jawa Barat dalam tiga bulan ke depan (hingga Maret 2020) diprediksi terus meningkat. Tekanan harga dipengaruhi beberapa momen jelang tengah tahun seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Tahun ajaran baru.

Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat Doni P Joewono mengatakan, hasil survei konsumen, tekanan harga pada triwulan ini (Maret 2020) diperkirakan meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang yang berada pada level 176,0 atau lebih tinggi dibandingkan tekanan harga bulan sebelumnya sebesar 174,7.

"Responden menilai bahwa peningkatan tekanan harga didorong oleh hampir seluruh kelompok komoditi, terutama energi, jasa, dan perumahan. Sementara itu, hasil survei juga mengindikasikan tekanan harga pada 6 bulan mendatang (Juni 2020) diperkirakan meningkat, terutama pengaruh oleh momentum tahun ajaran baru pada Juni 2020," kata dia, Senin (6/1/2020).

Di sisi lain, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi, tercatat menurun dari 66,6% pada bulan sebelumnya menjadi sebesar 63,8%. Sementara itu, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) relatif stabil dengan sedikit peningkatan dari 20,4% menjadi 21,0%. Proporsi cicilan pinjaman terhadap pendapatan (debt to income ratio) meningkat dari 13,096 menjadi 15,2%.

"Hal ini mengindikasikan adanya potensi peningkatan kebutuhan konsumen yang bersifat non konsumsi, seperti pengeluaran rekreasi akhir tahun yang bertepatan dengan libur sekolah dan momentum tahun baru 2020," beber dia.

Lebih lanjut dia menyebutkan, survei konsumen pada Desember 2019 mengindikasikan adanya peningkatan optimisme konsumen terhadap perekonomian. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2019 mash berada pada level optimistis (di atas 100) yaitu sebesar 121,1 atau lebih tinggi dibandingkan IKK pada bulan sebelumnya sebesar 121,4.

Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonom saat ini maupun kondisi ekonomi di masa yang akan datang menumbuhkan optimisme yang menguat. Hal ini terindikasi oleh Indeks Kondisi Ekonom, (IKE) saat ini yang meningkat 4,9 poin dibandingkan periode sebelumnya menjadi 106,5 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang juga masih berada pada level optimistis di atas 100 yaitu 139,9.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.6012 seconds (0.1#10.140)