Caleg Perindo Jabar Harus Optimalkan Serangan Darat

BANDUNG - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Jawa Barat menginstruksikan seluruh calon anggota legislatif (caleg)-nya untuk mengoptimalkan 'serangan darat' dengan terjun langsung ke masyarakat.

Strategi tersebut dinilai efektif untuk merebut suara pemilih di ajang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Terlebih, Partai Perindo telah dikenal masyarakat luas berkat 'serangan udara' yang telah dilakukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo.

"Jadi, kita tidak hanya mengandalkan serangan udara karena Pak HT (Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo) sudah punya rencana. Tapi serangan darat kita sendiri yang harus bekerja keras untuk mencapai cita-cita," tegas Ketua DPW Partai Perindo Jabar Ferrari Nurrachadian dalam Pembekalan Caleg DPRD Jabar di Hotel Grand Tjokro, Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Rabu (19/9/2018).

Menurut Ferrari, dengan terjun langsung ke masyarakat, para caleg dapat memahami kondisi sebenarnya di lapangan. Selain itu, para caleg pun akan lebih dikenal masyarakat sebagai calon pemilihnya.

"Jadi, lebih baik door to door. Dengan sistem ini, kita datang langsung ke masyarakat, ketemu langsung dan menyapa. Kan ada bahasa kita ini harus dikenali, untuk itu kita harus hadir di tengah masyarakat. Kita akan dikenali dan baru kita disukai, dengan itu kita baru dipilih," papar Ferrari.

Menurut Ferrari, sebagai barometer perpolitikan nasional, Provinsi Jabar menjadi incaran partai lain untuk mendulang suara. Meski begitu, kata Ferrari, dengan modal popularitas yang dimiliki Partai Perindo dan militansi seluruh kadernya, pihaknya yakin target menang tiga besar di Pileg 2019 seperti yang ditargetkan DPP Partai Perindo tercapai. "Saya juga yakin kita tembus double digit dengan potensi-potensi caleg yang ada sekarang," ujarnya.

Ferrari juga menyatakan, dengan potensi yang dimiliki para calegnya, pihaknya menargetkan meraih 20 kursi DPRD Jabar di Pileg 2019 dari total 120 kursi yang tersedia di DPRD Jabar.

"Yah kita berhitung sekarang begini, waktu (Pileg 2014) kemarin itu 100 kursi untuk provinsi, kalau sekarang 120 kursi. Setidaknya kita punya 20 kursi untuk partai baru, yah kita harus rebut itu, kita berperang di sisa 20 kursi ini," jelasnya.

Lebih lanjut Ferrari mengatakan, dalam pembekalan caleg tersebut, pihaknya berupaya memberikan pemahaman kepada para caleg, terutama terkait strategi merebut suara dengan terjun langsung ke masyarakat. "Kita juga mengajarkan perhitungan karena di Pileg 2019 menggunakan sistem baru. Nah, dengan sistem ini para caleg harus tahu cara berhitungnya," katanya.

Menurut dia, dengan sistem baru tersebut, seluruh caleg harus bekerja sama untuk meraih suara sebanyak-banyaknya. "Meski persaingan itu tidak bisa dihindari, namun kerja sama harus dilakukan tanpa saling menghancurkan suara," tandasnya.