Pemprov Jabar Serahkan Dana Bantuan Rp1,5 Miliar bagi Kabupaten Bogor

Sabtu, 04 Januari 2020 - 17:54 WIB
Pemprov Jabar Serahkan Dana Bantuan Rp1,5 Miliar bagi Kabupaten Bogor
Wakil Gubernur Jabar menyerahkan dana bantuan Rp1,5 miliar saat meninjau lokasi bencana longsor dan banjir di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/1/2020). Foto/Humas Jabar
A A A
BOGOR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyerahkan dana bantuan senilai Rp1,5 miliar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menyusul bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Bogor.

Dana bantuan diserahkan langsung Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Umum saat meninjau langsung lokasi terdampak banjir dan longsor di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/1/2020).

Tiba di Desa Pasir Madang yang hampir seluruhnya tertimbun longsor, Uu langsung mendatangi posko pengungsian warga di Puskesmas dan Kantor Kecamatan Sukajaya sekaligus mengecek ketersediaan logistik dan kondisi warga.

"Ini bantuan dari pemerintah provinsi, kami serahkan kepada pemerintah Kabupaten Bogor yang kemudian diserahkan kepada masyarakat terdampak," ujar Uu seusai menyerahkan dana bantuan kepada Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, lanjut Uu, bantuan logistik terus berdatangan. Uu pun mengimbau warga terdampak banjir dan longsor di tiga kecamatan yaitu Sukajaya, Cigudeg, dan Jasinga, agar tetap waspada karena cuaca cukup ekstrem diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Uu juga menjamin bahwa pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, TNI/Polri, hingga relawan akan terus siaga.

"Masyarakat harus tetap waspada dan bersabar, tabah dan tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT, jangan khawatir kami bersama semua pihak akan membantu," tuturnya.

Agar potensi bencana banjir dan longsor bisa ditekan, Uu mengimbau masyaraka tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menyebabkan bencana. Sebab, menurut laporan yang diterimanya, masih ada warga yang bercocok tanam di lahan yang rawan longsor.

"Jangan melakukan kegiatan yang berakibat pada bencana. Memang terasanya tidak akan sekarang, tapi di masa mendatang. Maka harus peduli terhadap lingkungan," katanya.

Sementara itu, salah seorang korban longsor, Teti Asnawati (40) mengaku sangat kaget saat longsor memporak-poranda rumahnya. Longsor yang datang tiba-tiba ini membuat dirinya tak sempat menyelamatkan barang berharga.

"Kejadiannya cepat sekali, saya tak sempat bawa apa-apa yang penting anak-anak saya selamat," ujar Ibu tiga anak ini.

Menurutnya, kejadian longsor sebesar ini baru pertama kali terjadi di desanya.

"Ada sih longsor-longsor depan rumah, tapi kecil. Kalau longsor yang seperti sekarang baru kali ini," ungkapnya.

Untuk keperluan sehari-hari, Teti mengaku sudah mendapatkan bantuan berupa beras, mie instan, dan pakaian. Untuk sementara, dia dan keluarga akan tinggal di rumah kerabatnya di Parung Panjang.

"Alhamdulillah bantuan sudah ada, kalau kemarin agak susah karena dibawanya harus pakai heli. Saya akan mengungsi dulu di rumah saudara di Parung," katanya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8645 seconds (0.1#10.140)