Warga Jabar Diimbau Waspadai Penyakit yang Mewabah di Musim Hujan

Sabtu, 04 Januari 2020 - 16:45 WIB
Warga Jabar Diimbau Waspadai Penyakit yang Mewabah di Musim Hujan
Info grafis penyakit liptospirosis yang ditularkan tikus. Foto/KORAN SINDO/Dok
A A A
BANDUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mengimbau warga Jabar untuk mengantisipasi penyakit yang kerap menyerang di musim hujan menyusul hujan turun merata di Provinsi Jabar.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar Juanita PF menyebutkan, sedikitnya terdapat empat penyakit yang kerap menyerang di musim hujan, yakni influenza, demam berdarah, diare, penyakit kulit, dan leptospirosis.

"Jenis penyakit itu harus diwaspadai karena kerap muncul di musim hujan," ujarnya di Bandung, Sabtu (4/1/2020).

Dia menyebutkan, selain influenza, demam berdarah dengue (DBD), dan diare, pihaknya mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit leptospirosis, khususnya bagi warga yang terdampak banjir. Pasalnya, kata dia, banjir menjadi salah satu media penularan penyakit yang ditularkan melalui air kencing tikus itu.

Diketahui, sejumlah wilayah di Jabar belakangan mengalami bencana banjir akibat curah hujan yang tinggi. Bahkan, banjir yang terjadi tahun ini terbilang paling parah sejak banjir 2007 lalu.

"Leptospirosis adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus, salah satunya melalui banjir," sebut dia.

Penyakit leptospiroris sendiri dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.

"Tanda dan gejalanya seperti menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, serta mata merah dan iritasi," paparnya.

Untuk pencegahan, lanjut dia, masyarakat diimbau untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.

Selain itu, mencuci tangan dan kaki serta bagian tubuh lainnya menggunakan sabun setelah beraktivitas, hingga membersihkan bagian-bagian rumah atau gedung yang terindikasi bekas kencing tikus dengan disinfektan.

"Khusus bagi warga yang tinggal di daerah terdampak banjir, diimbau menggunakan sepatu dan sarung tangan karet untuk meminimalisasi risiko tertular leptospirosis," jelasnya.

Selain leptospirosis, penyakit DBD juga rawan mengancam warga Jabar. Berdasarkan data Dinkes Jabar, selama Januari 2018-Januari 2019 lalu saja, sebanyak 2.461 warga Jabar tertular penyakit yang diakibatkan virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictusini ini dimana 18 orang di antaranya meninggal dunia.

"Risiko penyakit DBD dapat ditekan dengan cara menguras bak mandi dan menutup tempat air yang dapat dijadikan sarang nyamuk, memanfaatkan barang-barang bekas, dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau yang kita kenal dengan gerakan 3 M," sebutnya.

Sementara penyakit influenza juga dapat dicegah dengan selalu menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Menurut dia, virus influenza dapat menular melalui cairan tubuh seperti ingus atau air liur yang ditularkan lewat mulut atau hidung ataupun tangan yang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi virus.

"Untuk penyakit diare sendiri disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri, seperti bakteri E.colli, Salmonella, Shigella, dan lain-lain. Pencegahnanya bisa dilakukan dengan gerakan pola hidup bersih dan menjaga kebersihan dan kesehatan makanan," katanya.

Terakhir, masyarakat pun diimbau mewaspadai penyakit kulit yang juga kerap muncul di musim hujan. Untuk pencegahan, masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan pribadi dan lingkungannya.

Pihaknya pun terus menyosialisasikan bahaya penyakit yang kerap menyerang di musim hujan tersebut, agar risiko penularan penyakit dapat ditekan, salah satunya melalui penyuluhan Gerakan Hidup Sehat Masyarakat (Germas).
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4332 seconds (0.1#10.140)