Dinas KPP Jabar Bakal Bangun Cluster Khusus Sapi Pasundan di Kuningan

Sabtu, 04 Januari 2020 - 14:36 WIB
Dinas KPP Jabar Bakal Bangun Cluster Khusus Sapi Pasundan di Kuningan
Kepala Bidang Produksi dan Peternakan DKPP Jabar Aida Rosana dengan latar foto sapi pasundan. Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar bakal membangun cluster khusus pengembangan sapi pasundan sebagai sapi potong asli Jabar.

Kepala Bidang Produksi dan Peternakan DKPP Jabar Aida Rosana mengungkapkan, sapi pasundan merupakan sapi potong berkualitas asli Jabar. Meski begitu, Aida mengakui, populasinya belakangan terus menurun.

Cluster khusus pengembangan sapi pasundan yang rencananya bakal dibangun di Kabupaten Kuningan, kata Aida, merupakan salah satu upaya pihaknya untuk menggenjot kembali populasi sapi pasundan di Jabar. Hal itu pun sejalan dengan keinginan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, agar Jabar memiliki cluster khusus sapi potong.

"Sesuai dengan keinginan Gubernur yang menginginkan cluster sapi potong. Nah, kami ingin mengembangkan sapi pasundan ini," kata Aida di Bandung, Sabtu (4/1/2020).

Menurut Aida, Kabupaten Kuningan termasuk ke dalam 11 daerah sebaran sapi pasundan di Jabar, khususnya Kecamatan Cibingbin yang kini memiliki populasi sapi pasundan sekitar 5.000 ekor melalui pemeliharaan intensif dan semiintensif.

Adapun populasi sapi pasundan terbanyak, lanjut Aida, berada di tiga desa, yaitu Desa Ciangir sebanyak 780 ekor, Desa Dukuh Badag 4.196 ekor, dan Desa Bantar Panjang 3.222 ekor.

"Di cluster itu nantinya juga khusus untuk sumber bibit. Jadi, jangan ada sapi (jenis) lain yang masuk ke situ selain sapi pasundan," ujarnya.

Tidak hanya menggenjot populasi, pihaknya juga akan berupaya menghadirkan konsumen kepada para peternak secara langsung. Terlebih, kata Aida, sebagai plasma nutfah, sapi pasundan juga hadir untuk pengembangan ekonomi masyarakat Jabar.

"Kami akan gelar pertemuan dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) yang rencananya akan dilaksanakan Januari ini, agar semangat petani juga meningkat karena harga sapinya bisa lebih mahal dibandingkan harga biasa," katanya.

Berdasarkan data per Oktober 2016 lalu, lanjut Aida, populasi sapi pasundan di Jabar mencapai 31.033 ekor yang tersebar di 11 daerah, yakni Kabupaten Ciamis, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi. "Kemungkinannya, saat ini, populasi sapi pasundan berkurang," imbuhnya.

Menurut Aida, berkurangnya populasi sapi pasundan di Jabar salah satunya akibat alih fungsi lahan peternakan, seperti yang terjadi di Kabupaten Majalengka dimana lahan peternakan beralih fungsi akibat pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

"Di Majalengka, populasi sapi lokal ini dari satu kelompok awalnya ada 1.200 ekor, tapi sekarang tinggal 99 ekor karena ada alih fungsi lahan, seperti tol dan lain-lain," ungkapnya.

Selain itu, banyak pula peternak yang menjual sapi pasundannya saat Hari Raya Idul Adha lantaran belum adanya pasar khusus yang dapat menampung sapi pasundan. "Ukurannya juga kan kecil. Jadi sesuai kemampuan kita orang Jawa Barat, itu untuk berkurban lebih murah," imbuhnya.

Aida menambahkan, salah satu pekerjaan rumah DKPP Jabar lainnya, yakni melakukan pemurnian ras sapi pasundan mengingat banyak terjadi inbreeding atau kawin sedarah yang menjadikan anakan sapi menjadi kerdil.

Persoalan tersebut sudah mulai ditanggulangi melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pembibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Potong di Ciamis, termasuk dalam distribusi semen bekunya. "Ke depan, kami berharap sapi pasundan lebih unggul. Reproduksi juga lebih baik," katanya.

Sapi pasundan sendiri merupakan salah satu sumber daya genetik ternak Jabar. Hal tersebut dipertegas berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian Nomor 1051/Kota/SR.120/10/2014.

Sapi pasundan memiliki daging yang berkualitas dan tidak kalah dengan jenis sapi potong lainnya dimana persentase karkas sapi pasundan rata-rata di angka 53 persen atau lebih baik daripada sapi jenis lainnya yang rata-rata hanya 45 persen. Selain itu, sapi pasundan juga unggul dalam daya ikat air atau water holding capacity dan susut masak.

"Daging sapi pasundan juga unggul dalam keempukan, warna daging, lemak, dan marbling baik serta rata-rata pertumbuhan juga cukup baik," tandasnya.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3102 seconds (0.1#10.140)