Jabar Berduka, Maestro Jaipong Gugum Gumbira Wafat karena Sakit Jantung
A
A
A
BANDUNG - Inalilahi wainalilahi roziun. Khalayak Jawa Barat kehilangan maestro seni tari Jaipong, Gugum Gumbira Tirasanjaya.
Almarhum meninggal dunia dalam usia 74 tahun di RS Santosa Bandung akibat mengidap penyakit jantung yang dideritanya sejak lama, pada Sabtu (4/1/2020) sekitar pukul 01.55 WIB. Sebelum meninggal, almarhum dirawat beberapa hari di rumah sakit itu.
Sebelum dimakamkan, almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Kopo No.17-19 Bojong Loa, Kota Bandung. Sejumlah tokoh seni dan budaya Jawa Barat datang melayang.
Tampak Sam, Acil, dan Jaka Bimbo, Aam Amalia, Abdullah Mustafa, dan Endang Caturwati melayat menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga almarhum.
Saat ini, almarhum telah dimakamkan di pemakaman keluarga di kampung halamannya, Pada Ulun, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, hari ini sekitar pukul 10.00 WIB.
Seniman Bandung Kyai Matdon mengatakan, meninggalnya maestro Jaipong Gugum Gumbira merupakan kehilangan besar bagi Jawa Barat, bahkan nasional dan internasional.
"Karena tari Jaipong itu dikreasikan oleh pak Gugum hingga lestari, dikenal, dan mendunia. Almarhum mengolaborasikan antara gerakan ketuk tilu dengan pencak silat," kata Matdon saat dihubungi.
Matdon berharap banyak generasi muda meneruskan langkah almarhum Gugum Gumbira untuk melestarikan tari Jaipong karena tarian ini merupakan warisan leluhur.
"Banyak sekali sanggar tari di Jawa Barat yang melestarikan tari jaipongan. Saya berharap mereka bisa meneruskan langkah pak Gugum," ujar Matdon.
Diketahui, Gugum Gumbira Tiraondjaja merupakan seniman tari, komposer, pemimpin orksetra, koreografer, dan pengusaha.Almarhummemiliki grup orkestra Jugala Orchestra.
Meski hidupnya tak jauh dari seni, tetapi pria kelahiran Bandung 4 April 1945 ini juga pernah dipercaya menjabat sebagai Manajer Persib Bandung.
Almarhum meninggal dunia dalam usia 74 tahun di RS Santosa Bandung akibat mengidap penyakit jantung yang dideritanya sejak lama, pada Sabtu (4/1/2020) sekitar pukul 01.55 WIB. Sebelum meninggal, almarhum dirawat beberapa hari di rumah sakit itu.
Sebelum dimakamkan, almarhum disemayamkan di rumah duka Jalan Kopo No.17-19 Bojong Loa, Kota Bandung. Sejumlah tokoh seni dan budaya Jawa Barat datang melayang.
Tampak Sam, Acil, dan Jaka Bimbo, Aam Amalia, Abdullah Mustafa, dan Endang Caturwati melayat menyampaikan ucapan duka cita kepada keluarga almarhum.
Saat ini, almarhum telah dimakamkan di pemakaman keluarga di kampung halamannya, Pada Ulun, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, hari ini sekitar pukul 10.00 WIB.
Seniman Bandung Kyai Matdon mengatakan, meninggalnya maestro Jaipong Gugum Gumbira merupakan kehilangan besar bagi Jawa Barat, bahkan nasional dan internasional.
"Karena tari Jaipong itu dikreasikan oleh pak Gugum hingga lestari, dikenal, dan mendunia. Almarhum mengolaborasikan antara gerakan ketuk tilu dengan pencak silat," kata Matdon saat dihubungi.
Matdon berharap banyak generasi muda meneruskan langkah almarhum Gugum Gumbira untuk melestarikan tari Jaipong karena tarian ini merupakan warisan leluhur.
"Banyak sekali sanggar tari di Jawa Barat yang melestarikan tari jaipongan. Saya berharap mereka bisa meneruskan langkah pak Gugum," ujar Matdon.
Diketahui, Gugum Gumbira Tiraondjaja merupakan seniman tari, komposer, pemimpin orksetra, koreografer, dan pengusaha.Almarhummemiliki grup orkestra Jugala Orchestra.
Meski hidupnya tak jauh dari seni, tetapi pria kelahiran Bandung 4 April 1945 ini juga pernah dipercaya menjabat sebagai Manajer Persib Bandung.
(awd)