Warga Kota Bogor: Pemilik Toko Kelontong dan Pekerja Formal Dapat Bansos Corona

Sabtu, 02 Mei 2020 - 10:31 WIB
loading...
Warga Kota Bogor: Pemilik Toko Kelontong dan Pekerja Formal Dapat Bansos Corona
Bansos dalam Corona dalam bentuk sembako. Foto/dok.SINDOnews
A A A
BOGOR -

Hingga hari kedua atau 16 hari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah bantuan dari pemerintah dari mulai mengalir ke masyarakat. Namun masih banyak yang salah sasaran. Salah satunya terjadi di Kampung Kedunghalang Talang RT06/08, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor.

Warga di wilayah pertama penerima dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp500 ribu dari APBD Kota Bogor itu banyak yang mengeluh. Menurut Nia Kusmayanti (30), salah satu warga, sebagian besar penerima BLT tersebut adalah orang mampu, mereka pemilik warung kelontong atau pekerja formal.

”Padahal di sini ada banyak yang lebih berhak (usia lanjut tak bekerja) dan korban PHK/dirumahkan sejak wabah Covid-19 terjadi," ujar Nia, Jumat (1/5/2020).

Di lapangan, lanjut Nia, pendataan oleh aparat RT/RW dilakukan sesuka hati. Mereka yang namanya didata sebagai penerima hanya yang dikenal atau keluarga terdekatnya saja. ”Kalau seperti ini kasihan sama mereka yang benar-benar berhak atau membutuhkan. RT-nya ditanya malah jawab bilang memang sudah rezeki mereka katanya, harusnya jangan jawab seperti itu," keluhnya.

Hal senada diungkapkan, Nelvida (59), warga Kedunghalang lainnya. Ia mengaku miris dengan bantuan dari Pemkot Bogor banyak yang tak tepat sasaran. "Banyak orang mampu yang masih bekerja formal bahkan pemilik toko menerima BLT. Padahal di sini banyak yang sepuh enggak punya pendapatan, sejak lama tak bekerja tapi enggak dapat BLT, maupun sembako dari pemerintah," ujarnya.

Kasus serupa terjadi di Kampung Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Bogor Tengah, Kota Bogor. Pasalnya, hampir sebagian besar sumber bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, kementerian sosial maupun Pemkot Bogor hingga hari ke 16 PSBB ini banyak yang belum sampai.

"Kalau seperti ini kita berpendapat, sebaiknya mending tak usah dapat sama sekali daripada bikin ribut antar warga yang dapat dengan yang tidak. Bahkan aparat RT/RW juga malah jadi sasaran kekesalan warga. Kita inginnya kembali normal saja situasinya. Kita bingung listrik, BPJS, dan lain-lain harus tetap bayar, tapi bantuan apapun yang dijanjikan pemerintah tak kunjung tiba," ungkap Mulyadi, warga RW 04, Kelurahan Babakan Pasar, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Dia bingung harus mengadu kepada siapa, jika masih banyak warga yang tak mampu bahkan terpukul sejak ada kasus Covid-19 di wilayahnya. Ia berharap pemerintah serius merespon keluhan masyarakat yang sulit untuk memperoleh makan.

"Menunggu bantuan tak kunjung datang. Kalaupun ada bantuan dari presiden itu langsung sifatnya seperti yang di Sempur, dan di Jalan Raya itu nggak semuanya juga dapat. Kalau seperti ini kita nggak berharap banyak ke pemerintah. Kita ingin situasi kembali normal saja," harapnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3297 seconds (0.1#10.140)