Anne Ratna Mustika: Menyelamatkan Lingkungan Harus Menjadi Komitmen Bersama
A
A
A
PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta akan mengibarkan bendera putih jika tak ada komitmen dan persepsi sama dari pihak lain dalam menjaga lingkungan. Berbagai masalah lingkungan pun tak akan selesai dalam waktu singkat jika hanya mengandalkan pemerintah.
"Menyelamatkan lingkungan harus menjadi bagian dari komitmen bersama. Artinya, tak hanya mengandalkan pemerintah saja, tapi seluruh elemen dan stakeholder harus juga terlibat tanpa terkecuali," tegas Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Jumat (3/1/2020).
Jadi, menurutnya, seluruh elemen termasuk pemerintahan desa harus terlibat untuk menjaga lingkungan. Apalagi, pemerintahan desa merupakan bagian yang sangat strategis. Tak hanya itu, dunia pendidikan pun juga harus ikut andil dalam hal menjaga lingkungan ini.
Sejauh ini, terang dia, budaya bersih dan nyaman di masyarakat cenderung menurun. Bahkan, kepekaan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan masih sangat kurang. Salah satu contohnya, bisa dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, bahkan dengan waktu yang tidak tepat.
"Saya masih suka melihat tumpukan sampah di gang-gang yang ada di pinggir jalan. Padahal mobil pengangkut sampah sudah beroperasi untuk mengangkut sampah ini dari jam 5 sampai jam 7 pagi," jelas dia.
Dia menuturkan, kalau masyarakat mau buang sampah jangan lewat waktu operasional armada sampah itu. Karena, dipastikan tidak terangkut untuk dibuang ke TPS. Anne pun heran, perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti itu, semakin hari semakin bertambah.
"Seharusnya, sebelum jam 7 jalur-jalur yang ada sudah bersih dari tumpukan sampah. Tapi ada saja yang membuang sampah lebih dari jam tersebut. Kita bukan hanya berbicara soal estetikanya saja, tapi lebih ke kenyamanan. Tentunya, untuk meminimalisasi timbulnya masalah lain, misalnya, masalah kesehatan," kata dia.
Menurut dia, kenyamanan, kebersihan, dan keindahan lingkungan harus dibuat oleh kita sendiri. Kalau lingkungannya bersih, dipastikan akan jauh dari sumber penyakit. Dengan begitu, dia berharap, masyarakat bisa lebih peka lagi. Jangan sampai membiarkan lingkungannya terlihat kotor.
"Menyelamatkan lingkungan harus menjadi bagian dari komitmen bersama. Artinya, tak hanya mengandalkan pemerintah saja, tapi seluruh elemen dan stakeholder harus juga terlibat tanpa terkecuali," tegas Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Jumat (3/1/2020).
Jadi, menurutnya, seluruh elemen termasuk pemerintahan desa harus terlibat untuk menjaga lingkungan. Apalagi, pemerintahan desa merupakan bagian yang sangat strategis. Tak hanya itu, dunia pendidikan pun juga harus ikut andil dalam hal menjaga lingkungan ini.
Sejauh ini, terang dia, budaya bersih dan nyaman di masyarakat cenderung menurun. Bahkan, kepekaan masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan masih sangat kurang. Salah satu contohnya, bisa dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, bahkan dengan waktu yang tidak tepat.
"Saya masih suka melihat tumpukan sampah di gang-gang yang ada di pinggir jalan. Padahal mobil pengangkut sampah sudah beroperasi untuk mengangkut sampah ini dari jam 5 sampai jam 7 pagi," jelas dia.
Dia menuturkan, kalau masyarakat mau buang sampah jangan lewat waktu operasional armada sampah itu. Karena, dipastikan tidak terangkut untuk dibuang ke TPS. Anne pun heran, perilaku yang tidak bertanggung jawab seperti itu, semakin hari semakin bertambah.
"Seharusnya, sebelum jam 7 jalur-jalur yang ada sudah bersih dari tumpukan sampah. Tapi ada saja yang membuang sampah lebih dari jam tersebut. Kita bukan hanya berbicara soal estetikanya saja, tapi lebih ke kenyamanan. Tentunya, untuk meminimalisasi timbulnya masalah lain, misalnya, masalah kesehatan," kata dia.
Menurut dia, kenyamanan, kebersihan, dan keindahan lingkungan harus dibuat oleh kita sendiri. Kalau lingkungannya bersih, dipastikan akan jauh dari sumber penyakit. Dengan begitu, dia berharap, masyarakat bisa lebih peka lagi. Jangan sampai membiarkan lingkungannya terlihat kotor.
(zik)