Dedi Mulyadi Tegaskan Golkar Fokus Pileg Dibanding Pilpres 2019

Selasa, 18 September 2018 - 21:05 WIB
Dedi Mulyadi Tegaskan Golkar Fokus Pileg Dibanding Pilpres 2019
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi menyatakan, Partai Golkar memilih fokus menghadapi Pileg dibanding Pilpres 2019. Foto/SINDONews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan, Partai Golkar memilih fokus menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) dibanding Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Menurut Dedi, pemilihan fokus pemenangan itu diambil setelah melalui berbagai pertimbangan strategis. Perolehan suara legislatif akan menentukan harkat dan martabat Golkar ke depan. Karena itu, pihaknya akan mengonsolidasikan seluruh kekuatan partai untuk pileg.

"Momennya sama, 17 April 2019 ada pilpres dan ada pileg. Golkar Jabar memfokuskan diri untuk kemenangan Partai Golkar di pileg tahun depan," kata Dedi seusai Seminar Nasional "Golkar Kembali ke Akar Rumput, Solusi Menurunnya Ekektabilitas Golkar, 2019 Golkar Menang" di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (18/9/2018).

Mantan Bupati Purwakarta tersebut berpendapat, langkah tersebut diambil semata-mata untuk menyelamatkan partai. Posisi tawar partai di hadapan rakyat dan konstelasi politik elite harus tetap terjaga, sehingga kemenangan Pileg 2019 menjadi harga mati, tidak bisa ditawar.

"Seluruh stakeholder partai siap berkeliling ke berbagai daerah, masuk ke setiap daerah pemilihan. Kita melakukan ini dalam rangka penguatan Partai Golkar," ujar dia.

Dedi menuturkan, Partai Golkar dituntut untuk berbenah. Pasalnya, penurunan elektabilitas terus terjadi selama medio Juli sampai September 2018. Berdasarkan analisis internal Golkar Jabar, larut dalam isu pilpres menjadi salah satu faktor penyebab penurunan tingkat keterpilihan itu.

Sementara berdasarkan rilis survei LSI dan Alvara, elektabilitas partai besutan Airlangga Hartarto itu tergerus oleh isu korupsi. Tak tanggung-tanggung, pentolan Partai Golkar seperti Setya Novanto dan Idrus Marham berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Partai Golkar tidak boleh kecolongan. Elektabilitas partai berdasarkan hasil survei terus mengalami penurunan. Saya kira itu merupakan alarm bagi partai untuk terus berkreativitas menjaring konstituen sebanyak-banyaknya. Ini kita lakukan," tutur Dedi.

Eksistensi Dedi Mulyadi sebagai ketua partai di daerah yang menjadi lumbung suara nasional kini menjadi taruhan. Sebab, Jabar merupakan provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbesar di Indonesia, yakni lebih dari 31 juta calon pemilih.

Atas hal tersebut, Dedi menggelorakan spirit Golkar kembali ke akar. Tagline ini dibuat mengingat selama ini Golkar ditopang jaringan yang mengakar dari pusat sampai daerah. Bahkan, unit terkecil setingkat rukun tetangga (RT) pun pasti dihuni kader partai tersebut. "Jawa Barat selalu menjadi lumbung suara nasional. Tak terkecuali bagi Golkar, bahkan ini benteng bagi eksistensi Golkar di tingkat nasional," ungkap dia.

Target kemenangan Partai Golkar di Pileg 2019 pun sudah ditetapkan. Menurut Dedi, 20% suara mutlak harus diraih Partai Golkar untuk menguasai kursi parlemen di Jabar. Pakta integritas menjadi pedoman setiap kader terpilih untuk bekerja bagi kesejahteraan masyarakat.

"Realistisnya 20% kader terpilih gak boleh sekadar duduk-duduk. Mereka harus bekerja sesuai pakta integritas. Kalau melanggar harus siap menghadapi PAW (pergantian antar waktu)," tandas Dedi.

Dalam seminar nasional tersebut, para begawan Partai Golkar turut menjadi pembicara. Mereka adalah dua mantan ketua umum yang sukses menyelamatkan partai dari badai politik saat menjabat, yakni Abu Rizal Bakrie dan Akbar Tandjung.

Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Lodewijk Freidrich Paulus juga hadir. Sementara pengamat politik dari Poltracking Hanta Yuda menjadi pembicara dalam kegiatan yang dimoderatori akademisi Effendi Ghazali itu.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4128 seconds (0.1#10.140)