Ini 3 Solusi dari Dirut PT KCIC untuk Atasi Banjir Underpas Padalarang

Kamis, 02 Januari 2020 - 23:35 WIB
Ini 3 Solusi dari Dirut PT KCIC untuk Atasi Banjir Underpas Padalarang
Pengendara motor terjebak banjir bandang di underpass Padalarang, Selasa (31/12/2019) lalu. Pihak KCIC menyiapkan tiga upaya penanganan agar banjir di kawasan itu tidak terjadi lagi.
A A A
BANDUNG BARAT - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra angkat bicara terkait banjir yang merendam underpass Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pasalnya sempat muncul tudingan dari masyarakat termasuk Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna bahwa banjir tersebut akibat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

"Adanya banjir di sekitar Underpass Padalarang akibat dari kondisi lingkungan di sekitar proyek KCIC dan underpass banyak dipenuhi sampah. Makanya akan dilakukan pembersihan gorong-gorong dari sampah supaya air tidak tersumbat," kata Chandra saat memantau ke Underpass Padalarang, Kamis (2/1/2020).

Chandra tidak mau saling tuding dan menyalahkan penyebab banjir tersebut. PT KCIC sudah rapat dan bertemu dengan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan sepakat akan melakukan tiga langkah untuk menyelesaikan banjir tersebut.

Dia mengemukakan, untuk mengatasi banjir akan meminimalisasi sumber air yang mengalir di sekitar underpass, kemudian memasang beberapa penyaring sampah agar mudah dibersihkan.

Jika langkah itu tetap tidak bisa mengatasi banjir di kawasan underpass, akan dilakukan alternatif lain. Yakni dengan menyiapkan pompa untuk crossing atau menyiapkan pompa lebih besar.

Ini dikarenakan gorong-gorong di loksi underpass berukuran kecil dan juga akses pembuangan air terbatas. Alternatif terakhir adalah dengan memperbaiki drainase di saluran pembuangan air yang mengarah ke underpass.

"Untuk perbaikan drainase adalah alternatif jangka panjang. Tapi ini kan harus sesegera mungkin dilakukan perbaikan supaya masyarakat tidak dirugikan akibat banjir kalau terjadi hujan deras lagi," ujar dia.

Sementara itu, imbas banjir yang terjadi di kawasan underpass Padalarang, sebanyak 86 kepala keluarga (KK) terdiri dari 237 jiwa warga Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, KBB, terdampak.

Mereka saat ini masih sibuk membersihkan rumah dari lumpur dan mengeluarkan barang-barang yang hancur terendam air. Pasalnya luapan air dari Sungai Ciburandul berada di pinggir proyek KA Cepat saat itu mencapai tinggi hampir 1,5 meter.

"Banjir ini karena saluran air di sungai itu dibelokan oleh pihak KCIC untuk kepentingan proyek mereka. Ini adalah banjir paling parah. Sebelum ada proyek kereta cepat, kalaupun ada banjir paling semata kaki. Makanya banyak warga yang menjerit dan meminta ganti rugi ke pihak KCIC," kata Rusdiwan Umar (57), warga Kampung Lebaksari, RT 01/02, Desa Mekarsari, Ngamprah, saat ditemui Kamis (2/1/2020).
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9281 seconds (0.1#10.140)