Produksi Cabai Petani Pangandaran Rendah, Belum Mampu Stabilkan Harga

Kamis, 02 Januari 2020 - 18:53 WIB
Produksi Cabai Petani Pangandaran Rendah, Belum Mampu Stabilkan Harga
Petani di Kabupaten Pangandaran membersihkan rumput di lahan tanaman cabai. Foto/Syamsul Maarif
A A A
PANGANDARAN - Cabai hasil produksi petani di Kabupaten Pangandaran belum mampu stabilkan harga cabai di pasaran. Pasalnya, saat ini volume produksi cabai petani Pangandaran relatif masih relatif rendah dibanding kebutuhan masyarakat.

Seperti saat ini, harga cabai di tiga pasar tradisional terpantau mengalami kenaikan. Harga cabai di Pasar Kalipucang naik dari Rp30 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu per kilogram.

Begitu juga di Pasar Pananjung naik dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram. Sedangkan di Pasar Parigi naik dari semula Rp25 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu per kilogram.

Kepala Seksi Pembenihan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pangandaran Restu Gumilar mengatakan, penyebab cabai produksi petani Pangandaran belum bisa menstabilkan harga di pasar karena petani cabai belum terorganisasi dengan baik.

Jika kondisi petani cabai di Pangandaran sudah terorganisir dengan baik, kata Restu, pola tanam dan pemasaran bisa disinkronkan sehingga harga cabai akan tetap stabil.

"Selain belum terorganisasi, penerapan teknologi kepada petani juga belum optimal sehingga hasil produksi belum terjamin, baik kwalitas maupun kwantitasnya," kata Restu.

Restu mengemukakan, agar cabai produksi petani di Pangandaran bisa menstabilkan harga di pasaran, pada 2020 Distan akan mengembangkan areal tanam cabai seluas 20 hektare. "Wacana kami akan mengembangkan areal tanaman cabai di Kecamatan Langkaplancar, Cigugur, dan Parigi," ujar dia.

Saat ini, lahan tanaman cabai di Pangandaran seluas 29 hektate (ha). Dari luas tanam 29 hektare tersebut, rata-rata produksi cabai 62,94 kwintal per hektare.

Selama tahun 2019, tutur Restu, produksi cabai secara keseluruhan setelah diakumulasi dengan lahan tanam 2018 tercatat 52 hektare, sebesar 32,73 kwintal hektare per tahun.

"Secara hitungan angka, jumlah hasil panen cabai di Pangandaran termasuk baik. Namun belum bisa memberikan dampak kepada harga cabai di pasaran untuk stabil," tutur Restu.

Dia mengungkapkan, areal terluas tanaman cabai selama 2019 di Kabupaten Pangandaran terdapat di Kecamatan Padaherang seluas 10 hektare. Kemudian areal kedua terluas Langkaplancar 8 hektare.

Sedangkan di Kecamatan Cimerak dan Cigugur masing-masing seluas 3 hektare dan Kalipucang 2 hektare. Sementara, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran, dan Parigi masing-masing 1 hektare.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.7592 seconds (0.1#10.140)