Inflasi Jabar 3,21%, BI Ingatkan Daya Saing dengan Jateng dan Jatim

Kamis, 02 Januari 2020 - 16:09 WIB
Inflasi Jabar 3,21%, BI Ingatkan Daya Saing dengan Jateng dan Jatim
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Doni P Joewono (kanan). Foto/SINDOnews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Inflasi Jawa Barat periode Januari-Desember 2019 tercatat mampu ditekan hingga 3,21%. Kendati lebih rendah dibanding tahun lalu, inflasi Jabar masih lebih tinggi dibanding Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Doni P Joewono mengatakan, pihaknya menyambut baik inflasi Jabar year to year (yoy) yang mampu ditekan hingga 3,21%. Tahun 2018, inflasi Jabar tembus 3,54%.

"Kami cukup puas inflasi bisa di bawah Banten dan DKI Jakarta. Tapi kita masih di atas Jateng dan Jatim. Ini harus diperhatikan, karena itu menyangkut daya saing," kata Doni di Bandung, Kamis (2/1/2020).

Menurut dia, inflasi Jabar yang masih di batas 3, menandakan cost di Jawa Barat masih cukup tinggi dibanding Jateng sebesar 2,81%, Jatim 2,12%, dan Yogyakarta 2,77%. Tingginya cost akan berpengaruh terhadap daya saing Jabar di mata industri. Dikhawatirkan industri akan memilih investasi di Jatim dan Jateng.

Bank Indonesia, kata dia, terus berusaha agar inflasi Jabar bisa ditekan pada angka 2%. Beberapa daerah yang menjadi fokus BI adalah daerah dengan inflasi tinggi. Seperti Depok, Bogor, Bekasi, dan Kota Bandung. Pihaknya terus memperkuat koordinasi dengan kepala daerah agar daerah dengan sumber inflasi tinggi bisa lebih ditekan.

Diketahui, Desember 2019 IHK Gabungan Jawa Barat yang meliputi 7 kota yaitu Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan indeks. IHK dari 137,25 di November 2019 menjadi 137,73 di Desember 2019; dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,35%.

Laju inflasi tahun kalender 'year to date' (Januari – Desember 2019) sebesar 3,21 persen dan laju inflasi dari tahun ke tahun 'year on year' (Desember 2019 terhadap Desember 2018) tercatat sebesar 3,21%.

Dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu Kelompok Bahan Makanan sebesar 0,89%, Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau sebesar 0,35%, Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar sebesar 0,02 persen, Kelompok Sandang sebesar 0,63 persen, Kelompok Kesehatan sebesar 0,44 persen, dan Kelompok Transpor, Komunikasi & Pengiriman sebesar 0,29 persen. Sementara Kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga deflasi sebesar 0,01 persen.

Dari tujuh kota pantauan IHK di Jawa Barat Desember 2019 seluruhnya mengalami inflasi yaitu Kota Bogor sebesar 0,30 persen, Kota Sukabumi sebesar 0,33 persen, Kota Bandung sebesar 0,45 persen, Kota Cirebon sebesar 0,44 persen, Kota Bekasi sebesar 0,38 persen, Kota Depok sebesar 0,18 persen, dan Kota Tasikmalaya sebesar 0,33 persen.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.7418 seconds (0.1#10.140)