Banjir Terjadi di Mana-Mana, Tidak Usah Saling Menyalahkan

Kamis, 02 Januari 2020 - 14:39 WIB
Banjir Terjadi di Mana-Mana, Tidak Usah Saling Menyalahkan
Petugas Damkar bersama warga mengevakuasi Halompoan Tampubolon, 76 tahun dari kediamannya di Perumahan Cinere Estate, Depok, Jawa Barat, Rabu (1/1/2020). Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
A A A
BANDUNG - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi minta semua pihak tidak saling menyalahkan menyusul peristiwa banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Lebak, Bandung Barat, dan Karawang.

Menurut dia, banjir tersebut terjadi akibat penggundulan hutan, penyempitan dan pendangkalan sungai, hingga pembangunan yang jor-joran. "Banjir terjadi di mana-mana, tidak usah saling menyalahkan karena ini kesalahan kolektif bersama," ungkap Dedi dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (2/1/2020).

Dedi menyebut, banjir juga disebabkan oleh pembangunan properti yang jor-joran tanpa mengindahkan tanah rawa, sawah, dan cekungan danau. Semuanya, kata dia, dibabat dan diembat. (Baca Juga: Enam Kecamatan di Karawang Banjir, Ribuan Orang Mengungsi).

Selokan kecil, lanjut Dedi, selalu menjadi korban tembok perumahan baik skala kecil maupun besar. Sehingga, saat hujan datang, banjir pun tiba bersamaan. "Seolah kita membenci selokan, membenci sungai, membenci rawa, membenci kebun, membenci sawah dan membenci hutan," bebernya.

Dedi menekankan, dirinya tak ingin kesibukan hanya terjadi saat banjir datang, namun tak lagi peduli saat musim hujan usai. "Mari benahi tata ruang, perbaiki tata bangunan. Selamatkan lingkungan," ajak Dedi.

Diketahui, banjir bandang menerjang sejumlah daerah di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Banjir juga terjadi di Kabupaten Karawang, Purwakarta, Bekasi, hingga DKI Jakarta. (Baca Juga: Ini Penampakan Dahsyatnya Banjir Bandang di KBB).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4660 seconds (0.1#10.140)