Revolusi Industri 4.0 Buka Lapangan Kerja Cukup Besar

Selasa, 18 September 2018 - 18:10 WIB
Revolusi Industri 4.0 Buka Lapangan Kerja Cukup Besar
Menkominfo Rudiantara saat menjadi keynote speaker pada Dies Natalis Unpad, Selasa (18/9/2018). Foto/SINDONews/Arif Budianto
A A A
BANDUNG - Revolusi industri 4.0 yang dikhawatirkan memicu peningkatan angka pengangguran, dinilai belum terbukti. Justru perkembangan teknologi informasi (TI) mampu membuka lapangan kerja cukup besar.

“Revolusi industri 4.0 dikhawatirkan akan kembali memangkas jumlah tenaga kerja secara besar-besaran sebagaimana terjadi pada revolusi-revolusi sebelumnya. Namun kekhawatiran akan pengangguran akibat pengurangan jumlah lapangan kerja itu sejauh ini belum terbukti, terlebih di Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat menjadi keynote speaker pada Dies Natalis Unpad, Selasa (18/9/2018).

Menurut dia, revolusi industri 4.0 yang bertumpu sepenuhnya pada digitalisasi menggantikan peran manusia. Robot, mesin, dan aplikasi digital sudah mulai mengambil alih pekerjaan-pekerjaan manusia yang membutuhkan keterampilan dasar, mekanis, rutin, atau presisi tinggi.

Namun nyatanya, ujar dia, pengalaman shifting atau pergeseran ekonomi ke arah digitalisasi yang dialami Indonesia, menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan rintisan yang tumbuh menjadi perusahaan raksasa, justru mampu menyerap dan memberdayakan tenaga kerja dalam jumlah signifikan.

Rudiantara menyontohkan, perusahaan digital berbasis transportasi Gojek mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak. Go-jek, Tokopedia, dan Bukalapak, menjadi bukti bahwa digitalisasi bisa diarahkan untuk pemberdayaan tenaga kerja melalui cara-cara baru.

“Tokopedia dan Bukalapak telah memberdayakan lebih dari satu juta usaha kecil di seluruh Indonesia. Jumlah transaksinya telah menyentuh angka tigaratusan ribu per hari untuk tiap marketplace. Sementara itu, Go-jek telah menghidupi lebih dari satu juta pengemudi, ditambah dengan puluhan ribu gerai makanan yang bisa diakses melalui fitur Go-food,” ujar dia.

Rudiantara menuturkan, masih banyak layanan e-commerce dan marketplace besar lain yang juga menyerap tenaga kerja cukup besar. Manusia diperlukan untuk mengurus stok, layanan pelanggan, dan pengiriman, serta karyawan yang mengurus bisnis dan operasi perusahaan.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6239 seconds (0.1#10.140)