Misteri Kasus Penembakan di Pasteur Mulai Terkuak

Selasa, 18 September 2018 - 17:54 WIB
Misteri Kasus Penembakan di Pasteur Mulai Terkuak
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Misteri penembakan terhadap, Hani (21) di Jalan Dr Djunjunan (Pasteur) Kota Bandung beberapa waktu lalu, mulai ada titik terang. Informasi beredar, penembakan tersebut diduga dilakukan oleh dua anggota polisi berinisial F dan S. Saat ini, F dan S telah diamankan pihak kepolisian.

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, kasus penembakan pada Jumat 31 Agustus 2018 dini hari itu, masih didalami. Irman juga enggan memberikan konfirmasi terkait informasi yang beradar bahwa tersangka dua anggota polisi.

Dia juga menolak memberikan pernyataan terakit kebenaran penangkapan kedua polisi tersebut. "Kami belum berani mengutarakan keterkaitan apakah itu anggota polisi atau bukan. Itu masih didalami," kata Irman, Selasa (18/9/2018).

Dia berjanji dalam waktu dekat akan membeberkan semua hal terkait kasus ini kepada masyarakat, ketika proses penyelidikan dan penyidikan selesai. "Nanti yah saya belum tahu persis semua. Nanti kami cek dulu lah. Kan saya juga dapat masukan informasi dari media. Saya belum menggeceknya. masih lakukan penyelidikan dan penyidikan," ujar dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan semua proses penyelidikan dilakukan oleh Polrestabes Bandung. Dia juga enggan mengonfirmasi terkait informasi yang beredar bahwa pelaku penembakan diduga dua anggota polisi F dan S. "Pengembangan sama penyelidikannya sama polres," tandas Truno saat dihubungi, Selasa (18/9/2018).

Seperti diketahui, sebuah mobil Avanza nopol B 1963 PZY ditembak oleh orang tidak dikenal, sekitar 100 meter sebelum lampu merah Pasteur pada Jumat 31 Agustus 2018 sekitar pukul 04.00 WIB. Akibat tembakan itu, salah seorang perempuan, Hani, terkena pecahan proyektil peluru di bagian leher.

Peristiwa itu bermula ketika korban Hani bersama empat temannya, Salim dan Mahmudi yang duduk didepan, Bela dan Mita di belakang, jalan-jalan ke Kota Bandung. Lima warga Kabupaten Purwakarta itu berkunjung ke sebuah tempat hiburan malam di Jalan Sulanjana.

Sekitar pukul 01.00 WIB, Mahmudi (26), salah seorang teman Hani, terlibat perselisihan dengan dua orang yang tidak dikenal di salah satu tempat hiburan. Perselisihan itu dapat dilerai oleh juru parkir.

Sekitar pukul 03.30 WIB, rombongan Hani dan kawan-kawannya pulang. Tiba di Jalan Pasteur, terdengar tembakan. Peluru menembus dan memecahkan kaca belakang mobil Avanza nopol B 1963 PZY yang dikendarai Salim. Dua pecahan peluru berukuran dua milimeter menembus leher belakang dan kanan dan satu pecahan mengenai belikat kanan.

Akibat penembakan itu, Hani saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Bahkan kakmi Hani divonis terancam lumpuh karena mengalami pelemahan otot.

Pelemahan otot dialami Hani karena pecahan peluru menghantam tulang belakang di ruang tulang ke enam. Bagian itu merupakan pusat dari sistem syaraf atau sum-sum tulang belakang.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9376 seconds (0.1#10.140)