Hengki Kurniawan Puji Objek Wisata yang Jaga Budaya Lokal

Rabu, 01 Januari 2020 - 23:18 WIB
Hengki Kurniawan Puji Objek Wisata yang Jaga Budaya Lokal
Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan bersama GM Dusun Bambu Endy Tjahyadi saat mengikuti parade Hajat Bumi yang digelar dalam rangka mengisi libur Tahun Baru di Dusun Bambu Family Leisure Park. Foto/Dok.Dusun Bambu
A A A
BANDUNG BARAT - Gelaran pesta Hajat Bumi dan penampilan kesenian tradisional Degung Iwung bersama Saung Angklung Udjo di Dusun Bambu diapresiasi Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan . Pasalnya, di era modern seperti sekarang ini gelaran Hajat Bumi yang dipadupadankan dengan kesenian tradisional yang mengusung nilai-nilai kearifan lokal sudah cukup langka ditampilkan.

"Gelaran Hajat Bumi dan penampilan kesenian tradisional yang sarat dengan nilai budaya lokal yang diinisiasi oleh Dusun Bambu ini sangat positif. Semoga bisa terus konsisten menjaga marwah budaya Sunda yang sudah diakui wisatawan mancanegara," terang Hengki di sela rangkaian perayaan Tahun Baru di Dusun Bambu Family Leisure Park di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (1/1/2020).

Hengki menilai, objek wisata yang mengusung konsep ekowisata dan eduwisata itu mampu mempertahankan seni tradisi budaya Sunda di tengah gempuran budaya luar yang begitu kuat. Salah satunya adalah dengan melestarikan seni olahraga pencak silat yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia. Apalagi, setiap harinya pakaian yang dikenakan oleh karyawan Dusun Bambu adalah pakaian adat Sunda.

Menurutnya, konsep wisata berwawasan lingkungan yang dipadukan dengan seni tradisi budaya Sunda menjadi satu kombinasi yang baik. Dia pun berharap Dusun Bambu mampu memberikan andil membuka ruang bagi usaha kecil menengah (UKM) yang dikelola masyarakat KBB. Pihaknya juga berencana akan melibatkan masyarakat dalam membentuk desa wisata. Tujuannya, masyarakat yang berada di sekitar kawasan wisata bisa lebih merasakan manfaat dari keberadaan objek wisata. (Baca Juga: Melihat Parade Hasil Bumi dan Sajian Degung Iwung di Dusun Bambu).

"Kini zamannya berpikir kreatif, tempat apa pun bisa jadi wisata. Ke Dusun Bambu ini kan banyak wisatawan yang datang, sementara kamar yang disediakan terbatas. Jadi kalau disiapkan satu desa ada guest house tentunya bisa menjadi potensi ekonomi buat masyarakat," tuturnya.

General Manager Dusun Bambu Endy Tjahyadi mengatakan, objek wisata Dusun Bambu sengaja menghadirkan Hajat Bumi dan seni tradisional angklung dalam menyambut Tahun Baru. Pihaknya memiliki komitmen kuat melestarikan budaya Sunda dan mengenalkannya kepada wisatawan dari berbagai kota di Indonesia yang datang ke Dusun Bambu. Kearifan lokal itu yang menjadi ciri khas Dusun Bambu dan membedakan dari objek wisata lainnya.

Dia mengakui, berkat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pihak yang peduli terhadap pelestarian budaya Sunda, Dusun Bambu akan terus menggelar kegiatan yang sarat akan nilai-nilai kesenian lokal. Hal ini mendapat respons positif dari pengunjung yang datang selama libur panjang akhir tahun ini. Sehingga membuat pihaknya selaku pengelola Dusun Bambu siap merilis objek wisata baru berupa kampung budaya yang rencananya diberi nama Lembur Urang.

"Kami komitmen dalam menjaga tradisi budaya Sunda, sehingga Dusun Bambu mendapatkan penghargaan Indonesian Sustainable Tourism Award (ISTA) tahun 2019 dari Kemenpar RI. Kini kami juga menjadi salah satu tempat wisata yang mewakili Indonesia untuk mendapatkan penghargaan bergengsi ASEAN Sustainable Tourism Award (ASTA) tahun 2020," sebutnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5581 seconds (0.1#10.140)