Khawatir Banjir Susulan, Bupati Bandung Barat Imbau Pengungsi Tidak Kembali ke Rumah

Rabu, 01 Januari 2020 - 14:40 WIB
Khawatir Banjir Susulan, Bupati Bandung Barat Imbau Pengungsi Tidak Kembali ke Rumah
Warga Kompleks Cimareme Indah korban banjir bandang yang mengungsi di Masjid Masjid Al Ikhlas dan Madrasah At-Tiin diminta untuk tidak dulu kembali ke rumah karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan. Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna yang datang meninjau langsung lokasi bencana di Kompleks Cimareme Indah mengimbau ke warga untuk tidak dulu kembali ke rumah. Hal itu demi keamanan warga dan sebagai antisipasi terjadinya banjir susulan mengingat hingga kini hujan masih terus turun dengan intensitas tinggi.

"Untuk sementara Bapak imbau lebih baik tidak cepat-cepat kembali ke rumah, lebih aman di sini (tempat pengungsian). Supaya bisa terperhatikan oleh petugas," ucapnya, Rabu (1/1/2020) siang.

Dia yang berkeliling ke rumah warga yang terdampak, mengatakan bakal segera mengirimkan logistik untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, pakaian, selimut, dan obat-obatan untuk warga yang mengungsi. Saat ini pihaknya sudah menginstruksikan kepala desa untuk melakukan pendataan secara menyeluruh agar tidak ada warga yang terlantar.

"Segera bantuan logistik akan dikirim, kepala desa lagi pendataan. Yang jelas jangan sampai ada warga pengungsi yang tidak terperhatikan kebutuhannya," tegas Umbara.

Disinggung mengenai penyebab banjir bandang yang merendam Kompleks Cimareme Indah, Umbara menyebutkan terjadi karena tanggul pembatas irigasi di perumahan tersebut jebol. Kondisi itu terjadi akibat debit air yang tinggi saat terjadi hujan deras sehingga konstruksi tanggul itu tidak kuat menahan air. Akibatnya, sekitar 150 rumah terdampak banjir dengan ketinggian air antara 1 hingga 1,5 meter.

Menurutnya, selama ini, belum pernah terjadi banjir seperti ini. Makanya dia meminta kepada pihak pengembang untuk memperhatikan konstruksi bangunan. Belum diketahui siapa yang membangun tanggul penahan air tersebut, apakah oleh Dinas PUPR atau developer, sehingga harus dikroscek terlebih dahulu. Sebab, jika sudah terjadi seperti ini maka masyarakat sebagai konsumen yang dirugikan.

"Saya sudah cek ke lapangan barusan, memang dinding penahan air (tanggul) jebol. Jadi langsung saya perintahkan membuat tanggul sementara sehingga ketika hujan lagi air tidak langsung meluber ke jalan dan rumah warga," pungkasnya.

Berdasarkan data dari Tim SAR Bandung, warga terdampak banjir di Kompleks Cimareme Indah RT 04/03 ada sebanyak 113 Kepala Keluarga (KK) dan di RT 04/04 ada 15 unit rumah warga terdampak dengan 18 KK. Mereka yang kondisi rumahnya terdampak cukup parah telah mengungsi ke masjid kompleks.

"Kebanyakan yang terdampak cukup parah adalah rumah yang posisinya di bawah tanggul, sementara rumah lainnya masih aman," kata Kepala Tim SAR Bandung Edwin Purnama dalam rilisnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2832 seconds (0.1#10.140)