Ngamprah Diterjang Banjir Bandang, Akses ke Ibu Kota KBB Lumpuh

Selasa, 31 Desember 2019 - 19:14 WIB
Ngamprah Diterjang Banjir Bandang, Akses ke Ibu Kota KBB Lumpuh
Banjir bandang yang terjadi di beberapa titik di kawasan Ngamprah membuat akses menuju kompleks Pemda KBB lumpuh karena jalan-jalan utama hingga kompleks perumahan terendam, Selasa (31/12/2019). Foto/Dok.Damkar KBB
A A A
BANDUNG BARAT - Kawasan Ibu Kota Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berada di wilayah Kecamatan Ngamprah lumpuh akibat terjadi banjir bandang di beberapa titik sehingga menutup akses jalan ke kompleks Pemda KBB, Selasa (31/12/2019) sore.

Banjir bandang terjadi akibat hujan deras yang turun sejak siang hingga petang sehingga membuat limpasan air mengepung sejumlah wilayah permukiman penduduk, jalan protokol, hingga kompleks perumahan warga dengan ketinggian air bervariasi.

Berdasarkan data yang diterima SINDOnews, banjir terjadi di Underpass Padalarang yang menjadi pintu masuk utama ke kompleks Pemda KBB dengan ketinggian air sekitar satu meter. Kemudian banjir bandang juga terjadi di lokasi proyek yang sedang dibangun Plasa Mekarsari tepatnya di depan Kantor DPC PDIP KBB.

Bahkan satu unit sepeda motor sempat hanyut dan terbawa banjir bandang sehingga SIM, ATM, KTP, HP, yang disimpan di motor hilang terseret air.

Banjir juga menggenangi kawasan kompleks yang berada di Ciharasas, Desa Margajaya, Ngamprah, dengan ketinggian air sekitar 70 cm. Termasuk juga di Kompleks Bali Residen dan Kompleks Cimareme Indah.

Bahkan di Cimareme Indah, Desa Cimareme, Kecamatan Ngamprah, ada 10 orang di tiga titik berbeda yang harus dievakuasi oleh regu Pemadam Kebakaran KBB karena sempat terjebak banjir di rumahnya.

"Hujan besar mulai turun dari sekitar pukul 14.00 WIB. Tidak lama terjadi banjir bandang dari arah atas (kompleks pemda) sehingga menggenang Jalan Mekarsari dan membuat sepeda motor sempat hanyut terbawa derasnya air," kata warga sekitar Asep Vijay kepada SINDOnews, Selasa (31/12/2019).

Menurut dia, banjir bandang ini terjadi akibat banyaknya pembangunan yang tidak memperhatikan aspek lingkungan termasuk drainase saluran pembuangan air.

Sebelumnya banjir bandang seperti ini belum pernah terjadi, sehingga kejadian ini mesti mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. "Kasihan masyarakat, akses jalan jadi terhambat, belum lagi yang rumahnya terendam atau lahan sawah dan pertanian yang rusak," kata dia.

Kabid Pemadam Kebakaran pada Dinas Satpol PP dan Damkar KBB, Nanan Sunandar menyebutkan, pihaknya mendapatkan sejumlah laporan bencana banjir bandang yang didominasi di wilayah Ngamprah.

Salah satu yang cukup parah terjadi di Kompleks Cimareme Indah karena puluhan rumah yang berada di belakang, terendam banjir dari air sungai yang meluap. Termasuk ada beberapa warga yang harus dievakuasi oleh petugas.

"Kami menerjunkan personel ke Cimareme Indah dan berhasil mengevakuasi 10 warga dari tiga titik lokasi rumah yang berbeda," kata Nanan.

Akibat banyaknya laporan bencana yang masuk, pihaknya kemudian meminta bantuan back up personel ke Pos Pemadam Lembang. Pasalnya untuk di wilayah Ngamprah saja terdapat puluhan titik banjir yang dilaporkan.

Termasuk adanya laporan terkait jebolnya tanggul penahan jembatan di Desa Cipeundeuy sehingga membuat akses kendaraan terhambat karena dikhawatirkan terseret arus yang sangat kencang.

"Kalau mengandalkan personel di Pos Padalarang kami kekurangan, makanya kami minta bantuan back up personel dari Pos Damkar Lembang," ujar dia.

Titik-Titik Banjir di Ngamprah:
*Underpass Padalarang
*Ciharasas, Desa Margajaya
*Jalan Mekarsari, Ngamprah
*Kompleks Cimareme Indah
*Jalan Haji Gofur
*Kompleks Bali Residen
*Jalan Raya Caringin, Tanggul Penahan Jembatan Jebol

Ngamprah Diterjang Banjir Bandang, Akses ke Ibu Kota KBB Lumpuh
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7920 seconds (0.1#10.140)