Perlancar Arus di Pasteur, Kendaraan dari Flyover Dilarang ke Toko Oleh-oleh

Senin, 30 Desember 2019 - 21:11 WIB
Perlancar Arus di Pasteur, Kendaraan dari Flyover Dilarang ke Toko Oleh-oleh
Kepadatan arus kendaraan kerap terjadi di Jalan Dr Djunjunan atau Pasteur akibat banyak kendaraan wisatawan zigzag dan crossing untuk menepi ke toko oleh-oleh di kawasan ini. Insert: Kasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Bayu Catur Prabowo. Foto/SINDOnew
A A A
BANDUNG - Satlantas Polrestabes Bandung melakukan kanalisasi di kawasan Jalan Djunjunan atau Pasteur, Kota Bandung untuk memperlancar arus lalu lintas kendaraan yang mengarah ke pintu Tol Pasteur.

Kanalisasi yang dilakukan, yakni memberikan jalur khusus bagi wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh. Sehingga tidak terjadi perpotongan arus di kawasan itu. Sebab, kendaraan yang menepi ke toko oleh-oleh itu menjadi salah satu penyebab kemacetan.

"Kegiatan yang kami lakukan ini mencoba mengurangi perpotongan antara turunan flyover Pasupati dan arus dari arah Tol Pasteur," kata Kasat Lantas Polrestabes Bandung Kompol Bayu Catur Prabowo di kawasan Pasteur, Senin (30/12/2019).

Perlancar Arus di Pasteur, Kendaraan dari Flyover Dilarang ke Toko Oleh-oleh


Bayu mengemukakan, kawasan Pasteur menjadi jalur paling sibuk di Kota Bandung karena masyarakat keluar dan masuk kota. Apalagi menjelang pergantian tahun saat ini, arus lalu lintas di kawasan itu, terutama kendaraan yang menuju dan keluar pintu tol, cukup padat.

Kondisi tersebut, ujar Bayu, terjadi setiap sore hari, masyarakat keluar dari Tol Pasteur melalui Jalan Djunjunan. Bahkan terkadang, kemacetan yang mengarah ke Tol Pasteur mencapai pertengahan flyover Pasupati.

"Tindakan kami yaitu kami mencoba menertibkan masyarakat untuk berjalan sesuai lajur yang sudah ditentukan, sehingga tidak lagi ada masyarakat yang zigzag atau crossing hanya untuk membeli oleh-oleh di sepanjang Jalan Djunjunan ini," ujar dia.

"Jadi, kendaraan dari flyover Pasupati tidak bisa langsung ke toko oleh-oleh. Semua kendaraan harus lurus terus ke pintu tol atau ke Surya Sumantri," tutur Bayu.

Bayu mengungkapkan, kanalisasi ini baru diberlakukan uji coba selama dua hari terakhir. Hasil dari uji coba kanalisasi ini, cukup berhasil mengurangi kemacetan karena tidak terjadi perpotongan arus akibat kendaraan menepi di toko oleh-oleh.

"Alhamdulillah dari dua hari uji coba, sekarang sudah tidak terjadi lagi kepadatan yang mengekor sampai ke tiang flyover Pasupati," ungkap Kasatlantas.

Namun, kata Bayu, Dampak dari kanalisasi ini, terjadi penumpukan kendaraan di persimpangan lampu merah yang mengarah ke Tol Pasteur, Gunungbatu, dan Jalan Surya Sumantri.

"Yang perlu kami antisipasi, yaitu nanti saat trafficlight Jalan Djunjunan-Surya Sumantri. Sebab, dari situ memasuki jalur tol, ada sodetan ke Jalan gunung batu. Ini yang perlu kita antisipasi agar tidak menghambat saat kami membuang arus kendaraan dari Jalan Djunjunan menuju Tol Pasteur," kata Bayu.

Kanalisasi ini, ujar dia, belum diterapkan secara permanen. Untuk itu, Polrestabes Bandung akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.

"Seandainya ini sangat efektif untuk kelancaran arus lalu lintas di sepanjang Jalan Djunjunan dan flyover, ini akan kita tetapkan. Kami akan koordinasi dengan Dishub Kota Bandung untuk memasang water barrier atau traffic cone di sepanjang jalur. Saat ini kami sudah memasang 150 traffic cone di sepanjang Jalan Djunjunan ini," ujar dia.

Disinggung tentang antisipasi kepadatan arus lalu lintas kendaraan saat malam tahun baru, Bayu menuturkan, besok, sepanjang jalan flyover Pasupati semua kendaraan baik mobil maupun motor dilarang berhenti.

"Kemudian di Jalan Dago (Ir H Djuanda) kami normalkan. Demikian juga di Jalan asia Afrika akan kami normalkan juga. Titik kumpul masyarakat itu di Lapangan Gasibu akan kami lakukan rekayasa. Sehingga kendaraan dari arah Pusdai masuk Jalan Diponegoro menuju Jalan Cilamaya, kami arahkan ke Jalan Sentot Alibasa," pungkas Bayu.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5965 seconds (0.1#10.140)